Tak hanya itu, Gubernur perempuan pertama Jatim tersebut juga mengatakan, jika fashion menjadi kontributor ke-3 terbesar bagi industri ekonomi Kreatif Jawa Timur selain kuliner dan griya. Salah satunya batik dan pusat fashion di Indonesia ada di Kota Malang. Dimana ditambahkan Khofifah, Malang sebagai salah satu fashion capital di Indonesia yang menyelenggarakan fashion week dan terus berkembang.
“Kami mencoba memfasilitasi dan menginisiasi agar pelaku-pelaku usaha ekonomi kreatif dapat mengembangkan usahanya ke tingkat internasional,” ujarnya.
Tentunya, lanjut Khofifah, yakni dengan melakukan kerjasama dengan berbagai negara. Dimana dikatakan Khofifah, salah satunya di sektor industri fashion, yang mana Jawa Timur saat ini telah bekerjasama dengan beberapa negara khususnya Korea Selatan.
“Tentunya ini kesempatan besar, karena seperti kita ketahui, Korea Selatan saat ini menjadi rujukan anak-anak muda, termasuk stylenya. Ini merupakan kesempatan yang luas bagi pelaku ekonomi kreatif fashion untuk men challange diri, tanpa melupakan unsur ke Jawa Timur an dalam produk yang dihasilkan,” jelasnya.
Khofifah yang juga Ketua Umum Muslimat NU tersebut juga menambahkan, capaian tersebut juga tak lepas dari inovasi dan improvisasi dalam mengembangkan kualitas produk yang dihasilkan. Dimana menurutnya, Jatim memiliki pelaku ekonomi kreatif berkemampuan tinggi.
“Ini sesuai dengan tagline kita ‘Optimis Jatim Bangkit’, tentunya ini merupakan prestasi atas hasil dari sumberdaya manusianya yang kreatif, inovatif, luar biasa dan ini didukung dengan jumlah anak muda yang terus mengembangkan skill dan kemampuannya,” ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto