SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Rektor Universitas WR. Supratman (Unipra) Surabaya, Dr Bachrul Amiq menegaskan bahwa sanksi administratif dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud Ristek untuk Unipra sudah dicabut sejak Desember 2022. Saat ini, aktifitas perkuliahan berjalan normal.
Pencabutan sanksi Universitas WR. Supratman ini berdasarkan surat Kepala Lembaga Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Nomor 2933/LL7/KLA/2022, tanggal 28 November 2022.
"Per Desember 2022 sudah dicabut sanksinya oleh Dikti," tegasnya saat ditemui di Kampus Unipra, Jl. Arif Rahman Hakim Surabaya, Selasa (13/6/2023).
Bachrul Amiq mengakui, Unipra Surabaya memang pernah mendapatkan sanksi pada 2 Agustus 2022. Unipra menjadi salah satu dari belasan kampus di Jawa Timur yang didatangi oleh Tim Evaluasi Kinerja Akademik (EKA) Dikti pada 17 Juli 2022.
Tim menemukan sejumlah ketidaksingkronan data yang mengakibatkan Unipra mendapat tegoran dan harus memperbaiki seluruh sistem. Hal itu juga menjadikan status Unipra dalam pembinaan ringan bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) selama empat bulan.
Rektor Unipra Surabaya, Dr Bachrul Amiq.
Namun Unipra sukses melewati ujian berat tersebut. Pasca pencabutan sanksi, Unipra Surabaya langsung memperbaiki diri dan berjuang keras untuk meraih kepercayaan masyarakat.
"Sejak itu kita melakukan penemeriman mahasiswa baru lagi. Wisuda jalan, promosi jalan, kegiatan kemahasiswaan jalan, serdos jalan, dan pangkalan data sudah normal. Kita juga sudah dibantu oleh Dikti untuk dosen DPK, ada lagi dosen TPK masuk disini," terangnya.
Bachrul Amiq menjelaskan, sejumlah perbaikan sudah dilakukan oleh Unipra. Diantanya, memperbaiki pangkalan data pendidikan tinggi. Sehingga data mahasiswa sudah real. Yang tidak aktif sudah dibersihkan.
Kemudian juga melakukan recruitmen dosen dan pegawai baru pada awal 2023. "Saat ini dosen sudah lengkap," ucapnya.
Sarana prasarana Unipra sedikit demi sedikit sudah ditambahi, termasuk pengadaan student center. Sehingga mahasiswa sudah leluasa berkegiatan.
Langkah tersebut, kata Amiq, untuk menyongsong hadirnya mahasiswa baru. "Dan Alhamdillah penerimaan mahasiswa baru kita sudah bagus," tuturnya.
Amiq menyebut, Unipra hadir untuk menjawab kebutuhan pendidikan masyarakat kelas menengah ke bawah. Namun, meskipun menjadi kampus termurah di kota Surabaya, kualitas pendidikan Unipra bisa di andalkan. Berbagai prodi yang keren ada di Unipra.
Untuk jumlah total mahasiswa aktif, tercatat ada 1.090 mahasiswa yang terbagi di 4 fakultas dan 7 prodi Strata Sarjana. Dari 7 prodi tersebut, rata-rata sudah menyandang akreditas B. Hanya 2 yang masih C.
"Tahun 2023 ini kita sudah siap menerima mahasiswa baru dengan tarif yang terjangkau," tutupnya
Unipra memiliki sistem perkuliahan hybrid, sehingga memungkinkan mahasiswa kuliah sambil bekerja.
Editor : Ali Masduki