Ia mengaku, ratusan orang tua penerima bantuan tebus ijazah dan bayar tunggakan biaya sekolah itu hadir menerima ajakannya untuk menambah penghasilan lewat program Padat Karya. Karenanya, ia ingin memastikan bahwa para orang tua tersebut telah melakukan pendaftaran agar dapat segera bergerak melalui program Padat Karya.
“Maka saya tadi mengumpulkan disini, saya memastikan mereka mendaftar. Serta camat dan lurah melakukan pendataan,” ungkapnya.
Wali Kota Eri Cahyadi menerangkan bahwa warga bisa memilih berbagai sektor pekerjaan yang tersedia dalam program Padat Karya berbentuk Café, Sentra Menjahit, Laundry, Cuci Kendaraan, Perbaikan Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni), Budi Daya Pertanian dan Peternakan, Rumah Maggot hingga Pembuatan Paving. Harapannya produk dari program Padat Karya dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh pemkot untuk tujuan pembangunan Kota Surabaya.
“Ada banyak jenis stand dari Padat Karya disini, warga bisa memilih. Nanti, akhir bulan depan, saya undang kembali beliau-beliau semua untuk melihat sudah mendapat angka diatas Rp 3 juta,” terangnya.
Meski demikian, ia menjelaskan bahwa program Padat Karya merupakan salah satu upaya Pemkot Surabaya untuk mengentaskan kemiskinan dengan menambah pendapatan keluarga setiap bulan. Artinya, jika sang suami telah bekerja, maka sang istri bisa mencari tambahan pendapatan dengan mengikuti program Padat Karya.
“Ayah sudah bekerja, apakah ibunya bekerja atau tidak? Ternyata ibunya bisa menjahit bagian kancing, langsung bekerja menjahit kancing dan bisa dikerjakan dirumah. Nanti suaminya bisa membantu mengambil dan mengantar orderannya,” jelasnya.
Editor : Arif Ardliyanto