Wujudkan Indonesia Emas, Gubernur Khofifah: Jatim Siap Pedomani RPJPN

Sementara terkait keberlanjutan dan kesinambungan, Gubernur Khofifah menilai pentingnya pemimpin bangsa yang mampu melihat visi masa depan bangsa Indonesia. Sehingga keberlanjutan dari program-program pemerintah yang telah menunjukkan hasil positif dapat diteruskan tidak mulai dari nol.
"Kalau memiliki cita-cita yang sama, maka akan ada kesamaan semangat untuk terus berupaya mewujudkan cita-cita tersebut, kalau kata pak Jokowi tadi 'kepemimpinan itu ibarat tongkat estafet bukan meteran pom bensin' yang harus dimulai dari nol," tuturnya.
Sementara itu Presiden RI Joko Widodo menyampaikan bahwa bonus demografi yang akan terjadi puncaknya pada sekitar tahun 2030an dapat menjadi peluang tetapi di satu sisi bisa menjadi bencana ketika tidak dapat mengelolanya dengan baik. Selain itu, cita-cita Indonesia emas di 2045 tidak dapat terwujud secara otomatis tanpa ada ikhtiar bersama.
"Indonesia emas tidak bisa hadir otomatis tetapi sekali lagi butuh direncanakan dengan baik butuh fokus yang sama butuh panduan butuh haluan sehingga saya harap RPJPN yang diluncurkan dapat menjadi pedoman kita bersama," Kata Presiden Jokowi.
Tak hanya itu, orang nomor satu di Indonesia itu juga menekankan untuk mewujudkan Indonesia emas tidak memerlukan diksi yang absurd tetapi harus konkret dan detail. Menurutnya peluang dan tantangan yang ada harus dijawab dengan bekal rencana, visi, dan strategi besar yang taktis, serta keberanian dalam mengambil tindakan atau eksekusi.
"Bagaimanapun baiknya perencanaan akan sia-sia jika tidak dibarengi dengan kemampuan eksekusi yang baik, oleh sebab itu untuk mencapai Indonesia emas 2045 sangat dibutuhkan Butuh smart execution dan smart leadership oleh strong leadership yang berani dan pandai mencari solusi dan yang punya nyali," tandasnya.
Editor : Ali Masduki