get app
inews
Aa Read Next : Lapas dan Rutan Terbaik Indonesia Ternyata Ada di Jawa Timur, Mana Saja?

Tak Mampu Biayai Operasional Sekolah, SMAN 6 Kota Kediri Tarik Iuran Siswa

Selasa, 11 Januari 2022 | 12:55 WIB
header img
SMAN 6 Kota Kediri dikabarkan tak mampu membiayai operasional sekolah, mereka memutuskan menarik biaya diluar kesepakatan kepada orang tua siswa.(Foto : iNewsSurabaya/irfan)

KEDIRI, iNews.idDunia pendidikan Kota Kediri diterpa isu tak sedap. SMAN 6 Kota Kediri dikabarkan tak mampu membiayai operasional sekolah, mereka memutuskan menarik biaya diluar kesepakatan kepada orang tua siswa.

Penarikan biaya ini membuat orang tua siswa mengeluh, apalagi masa pandemi belum selesai. Oramg tua siswa masih berjuang untuk memulihkan ekonomi keluarga, namun tiba-tiba muncul penarikan biaya sekolah. Tak tanggung-tanggung, biaya yang dibebankan terhadap orang tua siswa sebesar Rp60 ribu setiap bulan. Jumlah biaya tersebut harus dibayarkan dalam enam bulan terakhir. Jadi, jumlah keuangan yang dikeluarkan orang tua siswa sebesar Rp360 ribu.

“Sebetulnya berat mas, tapi harus bagaimana lagi. Kami butuh sekolah tersebut supaya anak kami mendapatkan pendidikan layak,” kata Li, salah satu orang tua siswa.

Ia mengaku tidak berani melancarkan protes terhadap sekolah, karena takut anaknya akan dibully sekolah. Apalagi kalau sampai dikeluarkan dari sekolah lantaran mempermasalahkan permintaan biaya pendidikan tersebut. “Kami bingung mas,” ucapnya berkali-kali sambil meminta untuk tidak menyebutkan namanya.


SMAN 6 Kota Kediri dikabarkan tak mampu membiayai operasional sekolah, mereka memutuskan menarik biaya diluar kesepakatan kepada orang tua siswa.(Foto : iNewsSurabaya/irfan)

Kepala Sekolah SMAN 6 Kediri, Margo Mulyo mengakui adanya tarikan dana partisipasi kepada wali murid. Panrikan dilakukan karena operasional sekolah yang sangat tinggi.

“Itu (tarikan) untuk gaji guru GTT dan honorer yang jumlahnya cukup banyak di SMAN 6. Tanpa itu kami kesulitan mengkondisikannya. Sebab anda tahu sendiri semua ruang kelas yang ada di sini ber-AC dan itu butuh biaya," katanya.

Saat ini, lanjutnya, dana BOS yang diberikan pemerintah tidak bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan sekolah. Untuk itu, tarikan dilakukan supaya proses belajar-mengajar bias dilakukan. “Anggaran BOS juga terbatas jumlahnya,” ujarnya.

Kebijakan tarikan ini, bertolak belakang dengan apa yang diucapkan Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak. Saat melakukan sidak, ia menegaskan sekolah telah mendapatkan bantuan dari BPOPP dan BOS.

"Ini sudah sangat jelas, siswa jangan dibebani lagi masalah iuran atau sumbangan, sebab Pemerintah Provinsi sudah menggelontorkan dana BPOPP dan BOS," ujar Emil.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Berita iNews Surabaya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut