SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Mabes Polri berencana akan merehab makam para wali dan ulama di nusantara.
Mendengar adanya rencana itu, Laskar Sholawat Nusantara (LSN) pun angkat bicara.
Menurut Presiden LSN, Gus Fawait, kebijakan dalam momentum Hari Bhayangkara 1 Juli 2023 itu sebagai contoh kebijakan yang Pancasilais, sejalan dengan sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa.
Gus Fawait mengapresiasi kebijakan Polri tersebut, karena ini menunjukan Polri memahami ruh masyarakat Indonesia sebagai bangsa yang religius.
Selain itu, juga bentuk penghormatan kepada ulama. Sebab, jasa ulama sangat besar dalam kemerdekaan bangsa ini.
"Para ulama lah yang mengajarkan tentang cinta pada tanah air adalah sebagian dari iman. Termasuk seruan jihad mempertahankan kemerdekaan adalah wajib hukumnya. Karena itu, republik ini berhutang budi pada para ulama. Mereka tidak sekedar tokoh agama tapi juga pahlawan," tuturnya.
Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif versi Forkom Jurnalis Nahdliyin ini menilai rencana Polri tersebut out of the box. Menurutnya, hal itu adalah ide cemerlang yang sejalan dengan tradisi keagamaan di nusantara, khususnya kaum nahdliyin.
Gus Fawait mengungkapkan, peran para wali dan ulama di masyarakat sangat dominan. Ulama bukan sekedar guru agama, tapi juga pedoman dalam kehidupan keseharian masyarakat.
"Bahkan saat ulama wafat pun, ikatan emosional dengan umatnya pun tetap tersambung lewat ziarah makam," ujar pengasuh Pondok Pesantren Nurul Chotib, Al Qodiri IV Jember itu.
Editor : Ali Masduki