Di waktu terpisah, Kepala Bidang Peternakan DKPP Kota Surabaya, drh Sunarno Aristono menyatakan, pemeriksaan hewan kurban di Kota Pahlawan telah dilakukan mulai tanggal 19 hingga 27 Juni 2023. "Jadi kita periksa SKKH dari daerah asal, kemudian lokasi penjualan apakah sudah perizinan dengan kecamatan setempat. Kalau kita (DKPP Surabaya) tentang hewannya," kata Aristono.
Aristono menyebut, bahwa pemeriksaan yang dilakukan DKPP Surabaya ini meliputi mata, mulut, perut hingga kulit hewan kurban. Termasuk skrotum apakah cacat atau tidak dan sudah memenuhi syarat kurban atau belum.
"Kemudian dilihat dari mulut ada luka dan melepuh atau tidak, hidungnya tidak boleh ada lebam, matanya harus bersinar, kaki dan tubuh semua tidak boleh ada luka maupun benjolan karena khawatirnya ada penyakit LSD (Lumpy Skin Disease). Kotoran juga harus normal, tidak diare dan nafsu makan baik," paparnya.
Sekarang ini, Aristono menyatakan, bahwa pemeriksaan lapak-lapak hewan kurban di Surabaya telah mencapai 30 persen atau sekitar 2.000. Ia memastikan, pemeriksaan ini akan terus dilakukan hingga H-1 Hari Raya Iduladha atau tanggal 27 Juni 2023.
"Sudah sekitar 30 persen, hampir 2000 ribuan, sampai H-1 kita lakukan pengecekannya, karena tanggal 28 Juni sudah ada yang melakukan pemotongan," ujarnya.
Pihaknya pun mengimbau masyarakat yang akan membeli hewan kurban agar mengetahui ciri-ciri hewan sehat. Seperti di antaranya, nafsu makan baik, mata bersinar, skrotum dua lengkap serta tidak berliur berlebihan. "Kemudian bisa berdiri tegak, kotoran harus padat, kaki dan tubuh tidak ada luka-luka dan benjolan," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto