SURABAYA, iNewsSurabaya.id - IBK Bank Indonesia KC Samator Surabaya menggelar pelatihan Batik Shibori di Novotel Samator Surabaya Timur, Minggu (25/6/2023). Pelatihan yang diikuti sekitar 60 orang pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari Surabaya dan sekitar ini untuk mendorong UMKM naik kelas.
Pelatihan Shibori ini menghadirkan pemateri maestro batik shibori sekaligus desainer kondang asal Surabaya, Veni Rosita.
Baca Juga :
Batik Shibori Belum Digemari Anak Muda, Ini Langkah Desainer Veni Rosita
Branch Manager IBK Bank KC Samator Surabaya, Alfius Sonandi mengatakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari bentuk tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) dari Bank IBK, khusunya Surabaya.
"Kita ingin mendorong UMKM-UMKM yang ada di Surabaya dan sekitarnya agar lebih kreatif dan lebih produktif," katanya.
Peserta bukan hanya pegiat batik, namun pelaku UMKM yang ingin mencoba menekuni usaha di bidang fashion. Baik pemula maupun pegiat batik.
"Kita berharap pelaku UMKM semakin menggeliat, sehingga nantinya bisa bekerjasama dengan Bank IBK khususnya untuk akses permodalan," ujarnya.
Alfius menegaskan, bahwa pihaknya akan terus melanjutkan program-program pelatihan serupa agar UMKM di Indonesia khususnya di Surabaya cepat naik kelas.
Program pelatihan ini merupakan salah satu langkah Bank IBK Indonesia dalam mendukung visi menjadi Bank yang professional, inovatif terdepan untuk UKM & Korporasi dan merealisasikan misi Bank IBK Indonesia untuk berkontribusi sebagai penggerak dan pendorong laju perekonomian nasional.
Di IBK Bank sendiri, kata Alfius, mempunyai program pembiayaan UMKM dengan bunga yang cukup rendah, yakni 8 persen per tahun.
Namun dalam penyaluran kredit UMKM tidak serampanga. IBK Bank akan memastikan terlebih dulu bahwa pelaku UMKM bankable atau memenuhi syarat untuk mengakses produk perbankan.
Untuk itu, selain mendorong UMKM agar produktif dengan melakukan pendampingan dari sisi pengetahuan dan keterampilan, Bank Pemerintah Korea ini juga mengedukasi agar pelaku UMKM lebih bankebal.
Sementara itu, Veni Rosita mengapresiasi gelaran pelatihan Batik Shibori yang digelar oleh PT Bank IBK Indonesia, Tbk. Menurutnya, pemilihan Shibori sangat tepat, karena dari sisi bisnis peluangnya masih terbuka lebar.
Shibori tidak hanya untuk kain, tapi juga bisa dijadikan bisnis tambahan. Selain kain, bisa untuk baju, home living ataupun aksesoris. Shibori juga bisa di aplikasikan di berbagai jenis kerajinan seperti tas. Disini Shibori bisa dikombinasikan dengan enceng gondok, anyaman-anyaman.
"Jadi seperti halnya batik, pengaplian batik tidak hanya di fashion tapi di banyak hal. Saya berharap lebih banyak orang mengenal Shibori dan pengaplikasian Shibori akan menjadi lebih luas. Sehingga banyak peluang usaha yang lebih luas juga," ungkapnya.
Pemilik brand Rosita Batik Shibori itu menjelaskan, bahwa Shibori merupakan metode dalam menciptakan motif pada kain dengan teknik ikat. Mirip dalam menghasilkan karya kain sasirangan maupun juputan yang telah ada di tanah air, Shibori juga menggunakan prinsip hampir sama.
Teknik Shibori yang berasal dari Jepang itu diakuinya juga memiliki keunikan tersendiri dalam proses penciptaannya.
Jika ingin membuat Shibori, pertama yang harus disiapkan adalah material bahan baik dalam bentuk kain atau kaos dengan catatan tidak mengandung polyester. Kemudian siapkan pewarnaan. Ini bisa menggunakan pewarnaan kimia atau alami.
Selanjutnya untuk membuat pola, bisa menggunakan beragam peralatan seperti karet, benang, kelereng, batu, kayu hingga barang bekas.
"Tapi kalau ingin mendapatkan hasil yang lebih advance bisa menggunakan jarum dan benang. Karena mengikat menggunakan benang, maka motif yang dihasilkan nantinya akan membentuk pola dengan batas garis dan guratan yang tipis.
"Jadi nanti jarum dengan benang ditarik kemudian dicelup, lalu setelah itu dilepas maka membentuk motif tertentu sesuai yang kita inginkan,” paparnya.
Editor : Ali Masduki