get app
inews
Aa Text
Read Next : Rayakan 70 Tahun Diplomasi Indonesia-Finlandia, Nola Learning Center Gelar Acara JOY of LEARNING

Stunting Masih Jadi Problem Besar Kota Surabaya, Ini yang Dilakukan Pemkot Cegah Kasusnya

Senin, 26 Juni 2023 | 06:18 WIB
header img
Surabaya mendirikan sekolah orang tua hebat untuk mencegah keberadaan stunting yang tak kunjung tuntas. Foto iNewsSurabaya/ist

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Stunting masih menjadi masalah besar di Kota Surabaya. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkomitmen melakukan pencegahan, serta penuntasan terjadinya kasus stunting akibat kurang tepatnya pola asuh orang tua kepada anak-anak.

Pemkot bersama Tim Penggerak (TP) PKK Surabaya, Rini Indriyani beserta Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur menggelar Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH).  

Terdapat 5 SOTH Bina Keluarga Balita (BKB) percontohan. Di antaranya ialah BKB Harapan Bangsa Kelurahan Karangpoh, Kecamatan Tandes; BKB Pucang Kencana Kelurahan Pucang Sewu Kecamatan Gubeng; BKB Kuncup Teratai Kelurahan Kapasari, Kecamatan Genteng; BKB Puspa Hati Kelurahan Nginden Jangkungan, Kecamatan Sukolilo; dan BKB Dahlia Indah Kelurahan Sawunggaling, Kecamatan Wonokromo Surabaya.

Pelaksanaan SOTH di Kota Surabaya, juga telah dilengkapi dengan kurikulum pendidikan, silabus, pemetaan instruktur, rencana kegiatan pembelajaran, perangkat monitoring, jurnal, absensi peserta, absensi pengelola, buku tamu, hingga mars SOTH.  Sebab, SOTH berfungsi untuk membangun komitmen dalam berkomunikasi antara orang tua dengan anak. Yakni, memberikan program intensif kepada orang tua balita yang sebagian besar adalah generasi milenial.

Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Surabaya, Rini Indriyani mengatakan, penyebab terjadinya stunting tidak hanya mengenai persoalan ekonomi,  penyakit bawaan, maupun kurangnya mengkonsumsi makanan bergizi. Melainkan, 50 persen diantaranya, disebabkan oleh kurang tepatnya pola asuh pada anak. Oleh sebab itu, SOTH merupakan sekolah pengasuhan untuk meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengasuh balita, khususnya agar lebih memahami kebutuhan psikologis anak. 

“InsyaAllah akan kita bentuk SOTH lainnya di 153 kelurahan yang tersebar di 31 kecamatan di Surabaya. Jadi saat orang tua mengikuti SOTH, mereka belajar dan mendapat materi. Di sisi lain, anak-anak mereka bisa bermain untuk melatih gerak motoriknya, tentunya dengan pendampingan dari kami,” kata Bunda Rini Indriyani sapaan lekatnya, seusai berkunjung di BKB Harapan Bangsa Kelurahan Karangpoh, Kecamatan Tandes, Minggu (25/6/2023).

Bunda Rini Indriyani menjelaskan, SOTH juga melakukan berbagai inovasi, balita diharapkan bisa merasa betah selama menunggu orang tua mereka belajar. Ia mencontohkan, ketika orang tua belajar, balita dapat bermain trampolin, jungkat-jungkit, ayunan, perosotan, hingga berenang. Setelah itu, balita mendapat makanan bergizi, seperti susu maupun makanan bergizi yang lainnya.

“Seluruh warga Surabaya bisa mengakses SOTH. Bahkan sekarang Balai RW sudah diperbaiki, sehingga kita bisa mensinergikan ini di masing-masing Balai RW,” jelasnya. 

Lebih lanjut, ia mengaku bahwa para peserta SOTH terdiri dari orang tua yang memiliki anak balita. Para orang tua tersebut berkomitmen untuk mengikuti 13 pertemuan. Oleh sebab itu, ia berencana mensinergikan SOTH dengan beberapa program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Holistik Integratif.  “Nanti juga ada wisudanya. Jadi diperlukan komitmen bahwa dalam 13 kali pertemuan tidak boleh absen,” ungkapnya.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut