SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Banjir lahar Gunung Semeru yang melanda Lumajang membuat banyak pihak prihatin. LAZISNU Kota Surabaya langsung bergerak untuk membuka donasi dan membantu warga yang terdampak banjir Lahar Gunung Semeru Lumajang ini.
Sebagaimana diketahui, banjir ini telah memakan banyak korban. Jumlahnya diprediksi terus mengalami pening katakan, saat ini dilaporkan jumlahnya sekitar 516 orang yang mengungsi, sementara 3 orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Tiga orang tersebut tertimbun longsor di dusun Sriti Desa Sumberurip Kecamatan Pronojiwo Lumajang. Tim BPBD terus bergerak untuk melakukan evakuasi warga untuk menempati lokasi yang aman.
"Kita bergerak cepat melakukan koordinasi dengan LAZISNU Lumajang untuk distribusi makanan siap saji, terlalu hingga kebutuhan bayi dan lansia," kata Ketua LAZISNU Kota Surabaya, DR. Moh. Mukhrojin.
Mukhrojin mengatakan, pihaknya telah menjalin komunikasi untuk penyaluran bantuan dari Surabaya. Menurutnya, sinergi ini sangat penting untuk memperhatikan masyarakat yang sedang mengalami musibah.
"LAZISNU Surabaya akan bekerja sama dengan LAZISNU Lumajang dalam penyaluran bantuan. Kita sudah merapatkan kondisi ini sejak semalam, dan kita mengetuk hati masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan, kita bisa memfasilitasinya," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq menetapkan status tanggap bencana untuk melihat situasi beberapa hari ke depan. Menurutnya curah hujan masih tinggi dan lahar Gunung Semeru juga tidak bisa diprediksi. Pihaknya juga masih melakukan proses evakuasi warga dan pendataan kerusakan sarana dan prasaran serta rumah warga.
"Saya sudah menetapkan tanggap darurat 14 hari. Semua sudah saya tanda tangani dan saya tunjuk Pak Sekda untuk memimpin satgas," ujarnya.
Adapun data sementara banjir di enam kecamatan yakni Kecamatan Candipuro, Pasirian, Tempeh, Kecamatan Pronojiwo, Pasrujambe dan Tempursari.
Sedangkan data sementara dari Dinas PUTR Lumajang sejumlah sarana prasarana yang mengalami kerusakan akibat diterjang banjir dan tanah longsor yakni, jembatan penghubung Desa Tumpeng dan Desa Kloposawit dengan kondisi terputus total.
Jembatan Gantung Kali Regoyo mengalami kerusakan parah, jembatan Limpas Kaliputih dan jembatan di perbatasan Lumajang-Malang juga terputus total.
Data daerah korban banjir lahar Gunung Semeru. Foto iNewsSurabaya/ist
Kemudian jalur Piket Nol, tepatnya di KM 58 Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro tidak bisa dilewati karena tertutup tanah.
Jalur Curah Kobokan juga belum bisa dilalui lantaran banjir lahar dingin masih berlangsung. Warga dilakukan evakuasi untuk menyelamatkan meraka, dalam evakuasi ditemukan tiga orang meninggal dunia.
Editor : Arif Ardliyanto