Kasus Penganiayaan Di Ciamis, Kwarcab Kota Mojokerto Lakukan Tindakan Preventif

MOJOKERTO, iNews.id - Dugaan perploncoan dan penganiayaan terhadap siswa yang mengikuti kegiatan Pramuka di SMAN 1 Ciamis membuat Kwarcab Kota Mojokerto melakukan tindakan preventif. Ketua Kwarcab Kota Mojokerto Supriyadi Karima Saiful mengingatkan agar hal serupa tak terjadi di Bumi Majapahit perkotaan.

Menurutnya, dunia Pramuka memang berperan untuk melatih kedisiplinan anak, namun menggunakan cara-cara yang lebih humanis. "Kejadian ini jadi hikmah. Unsur kepramukaan agar diperhatikan kondisi aman bagi semua jangan sampai kejadian di Kota Mojokerto," ujarnya, Kamis (13/1/2022).

Baca Juga

Tiba-Tiba Ingin Ubah Rute Jalan Lingkar Luar Timur, Begini Alasan Terpendam Wali Kota Surabaya

Untuk itu, dalam waktu dekat ini pihaknya akan mengumpulkan para pengurus Pramuka yang ada di Kota Mojokerto. Merata mulai dari sekolah negeri hingga swasta agar terbentuk satu pemahaman yang sama, bahwa dunia Pramuka memiliki perbedaan dengan dunia militer. "Kami sesegera mungkin mengumpulkan semua pembina Pramuka. Kamabin, kamadikus dan kepala sekolah untuk buat kesepahaman," tutur suami dari Wali Kota Ning Ita ini.

Menurut dia kegiatan Pramuka ini merupakan kegiatan yang harus ramah anak. Agar nantinya anak memiliki kepribadian yang baik. "Mendidik anak kepribadian lebih baik. Pramuka merupakan pendidikan anak yang terbaik," tegasnya.

Namun imbuh dia jangan sampai yang terjadi sebaliknya. Yakni, kegiatan ini sama sekali tidak ramah terhadap anak. "Jangan sampai praktiknya tidak sesuai. Pembina dan penegak sewenang-wenang," imbuhnya.

Editor : Arif Ardliyanto