SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bakal menerapkan aturan tegas pada sekolah SMP Swasta. Sekolah yang tak dapat siswa akan dievaluasi dan rawan ditutup serta di merger dengan sekolah lain.
Pernyataan ini diberikan saat Wali Kota bertemu Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Swasta dan menyepakati untuk melakukan evaluasi terhadap lembaga pendidikan yang minim siswa. Evaluasi dilakukan dengan melihat perkembangan jumlah siswa dalam SMP selama dua tahun ke depan.
"Kalau ada sekolah yang tidak ada muridnya, kami sepakat dengan MKKS. Ini dilihat 4 tahun ke belakang, kalau (jumlah) muridnya masih tetap saja, kita evaluasi berikan kesempatan dua tahun ke depan," kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Selama dua tahun ke depan, lanjut Wali Kota Eri pemkot melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) akan memberikan pendampingan kepada SMP swasta tersebut. Nah, jika sudah didampingi selama dua tahun namun masih saja sepi peminat, maka bisa dilakukan merger dengan sekolah lain.
"Kita dampingi, kalau toh tidak ada lagi, nanti kita akan berbicara dengan swasta. Karena kasihan, kalau sekolah ini tidak dimerger, muridnya dua atau tiga, terus bagaimana operasional sekolah ini. Tapi bukan berarti (2023) dia tidak dapat murid, karena jika ditarik 4 tahun ke belakang pun, jumlah (muridnya) tetap sama," jelasnya.
Editor : Arif Ardliyanto