get app
inews
Aa Read Next : India Ukir Sejarah Dunia, Pengadilan Sahkan Pernikahan Kedua Perempuan yang Dipisahkan Orangtua

Selamat Tinggal Mitos, Doula Yurin Ungkap Pentingnya Kesiapan Menyambut Kelahiran Bayi

Sabtu, 29 Juli 2023 | 20:36 WIB
header img
Doula Yurin Nurvini ,S.S , CD(DONA) memberikan contoh cara merawat bayi dalam acara Newborn Care Class di Surabaya, Sabtu (29/7/2023). Foto: iNewsSurabaya.id/Ali Masduki

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Doula Yurin Nurvini ,S.S , CD(DONA), mengungkap pentingnya kesiapan calon ibu dan ayah dalam menyambut kelahiran bayi, terutama dalam menghadapi persalinan anak pertama. Sebagaimana diketahui, pada umumnya banyak hal yang belum pernah dialami oleh ayah maupun ibu pada fase kelahiran anak pertama. 

Pemegang sertifikat DONA Internasional Certifieed Birth Doula, Postpartum Doula, Coaching, & Breastfeeding Counselor ini menuturkan, saat seorang ibu melahirkan, yang terlahir sebagai individu baru bukan hanya bayi, tapi juga kedua orang tuanya. Terutama jika itu adalah anak pertama, banyak hal yang juga belum pernah dialami oleh ayah maupun ibu.

Di sisi lain, jadwal konsultasi dengan bidan atau dokter obgyn selama masa kehamilan dapat dihitung dengan jari. Durasi dalam setiap pertemuan pun tak terlalu lama, sehingga ibu dan ayah tak bisa mengungkapkan dan mendapat solusi atas semua kebingungan yang mereka alami.

"Sebagai orangtua muda harus ada persiapan. Selama ini banyak yang tidak memiliki persiapan menghadapi persalinan. Meskipun persalinan dilakukan dengan operasi caesar, sebenarnya tetap harus dipersiapkan terlebih dulu," tuturnya disela Newborn Care Class di Surabaya, Sabtu (29/7/2023).

Doula Yurin mengungkapkan, selama ini dia banyak menemui calon ibu yang memiliki anak pertama masih minim pengetahuan tentang proses persalinan. Ditambah lagi sang suami juga tidak tahu cara mendampingi, cara menenangkan dan cara membantu.

Akibanya, tidak sedikit wanita mengalami baby blues, yaitu perasaan sedih yang dialami banyak wanita di masa-masa awal setelah melahirkan. Kondisi ini cenderung muncul selama beberapa hari dan paling lama hingga 2 minggu pascapersalinan.

"Para ibu yang baru melahirkan anak pertama biasanya mengalami baby blues parah. Tetapi yang lebih parah jika support system tidak terbentuk," ujarnya.

Selain faktor minimnya informasi, baby blues biasanya disebabkan mengikuti pola asuh patriarki. Pola ini menempatkan sosok ibu yang bertanggungjawab mengasuh dan membesarkan anak. Sedangkan sang ayah cukup bekerja. 

"Tetapi sebenarnya itu sudah berubah. Para cowok sebenarnya ingin membantu, hanya saja tidak tahu caranya dan kemana harus belajar. Maka parenting itu penting," tegasnya.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut