Hasil Penemuan: Kurangi Resiko Kesehatan Karena Nyamuk
Tim ini berekspektasi agar biopestisida mereka bisa sepenuhnya efektif sebagai pengendalian vektor penyakit dengue dan malaria dengan titik fokus pada pengendalian populasi larva nyamuk. Sehingga dapat mengurangi risiko kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh nyamuk.
“Yang membedakan dengan penelitian sebelumnya kalau tim kami menggunakan Bacillus thuringiensis sebagai agen pengendalian,” katanya.
Bacillus thuringiensis sendiri merupakan mikroorganisme yang memiliki sifat toksis terhadap larva nyamuk, tetapi aman bagi manusia dan lingkungan.
Oleh karena itu, formulasi Bacillus thuringiensis sebagai biopestisida menawarkan pendekatan yang lebih aman dan ramah lingkungan dalam pengendalian populasi larva nyamuk, dibandingkan dengan pestisida kimia konvensional.
“Selain itu, penelitian kami juga berbeda dalam metode penelitian, lingkup studi, dan fokusnya pada spesies nyamuk yang kami ditargetkan yaitu aedes aegypti dan anopheles,” tambahnya.
Berikan Manfaat Bagi Masyarakat
Tentunya penelitian ini dibuat untuk bermanfaat bagi orang disekitar. Tim ini merancang manfaat yang akan didapat di antaranya untuk membantu mengurangi penyebaran penyakit menular yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti dan anopheles.
Karena tingkat toksisitas yang rendah terhadap manusia dan organisme non-target. Sehingga mengurangi risiko terhadap kesehatan manusia dan dampak negatif terhadap lingkungan dibandingkan pestisida kimia.
“Pengurangan resistensi nyamuk terhadap pestisida konvensional, karena biopestisida yang kami buat tidak menimbulkan resistensi. Sehingga kami berharap penelitian yang kami hasilkan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” tutupnya.
Editor : Ali Masduki