MALANG, iNewsSurabaya.id - Stadion Gajayana Malang bakal direnovasi usai diajukan Arema FC untuk homebase atau kandang di Liga 1 musim 2023 - 2024. Stadion Gajayana Malang memiliki sejarah panjang di Indonesia.
Bahkan konon Stadion Gajayana yang berada di Jalan Semeru Kota Malang ini peristiwa sejarah Indonesia mempertahankan kemerdekaannya terjadi di stadion ini.
Sejarahwan Malang Eko Irawan menjelaskan, stadion ini dibangun di 1 April 1924 oleh Wali Kota Malang H. I. Bussemaker dan dibangun selama dua tahun oleh pemerintah kolonial Belanda. Pembangunan stadion ini menelan dana hingga 100 ribu gulden satu sekitar Rp 800 juta kala itu.
"Stadion ini dibangun selama dua tahun sejak 1924 di masa penjajahan Belanda menghabiskan dana 100 ribu gulden, tahun 1926 stadion ini diresmikan. Jadi ini memang menjadi stadion olahraga pertama di Indonesia," ujar Eko Irawan dikonfirmasi pada Kamis (3/8/2023).
Eko menerangkan, pembangunan stadion oleh Belanda ini dilakukan satu paket dengan lapangan di area luar stadion dan sebuah kolam renang di sisi utara stadion. Stadion sendiri dibangun dengan kapasitas mampu menampung sebanyak 5 - 10 ribu penonton kala itu. Hal ini yang disebutnya menjadi salah satu stadion olahraga terbesar kala itu.
"Jadi itu dibangun satu paket, dua stadion lapangan dan kolam renang, itu semua dibangun butuh waktu dua tahun. Jadi kalau di awal dindingnya itu rendah, tapi posisinya sudah miring kayak gitu. Waktu itu 5 - 10 ribu terbesar se-Indonesia. Memang terbesar se-Indonesia waktu itu," ucap pria pengelola Museum Reenactor Ngalam.
Namun dulu disebutkan Eko, Stadion Gajayana belum seperti saat ini. Beberapa kali pemugaran juga dilakukan dari awal bentuknya yang hanya tampak konstruksi tribun yang rendah. Pemugaran terbesar di era Wali Kota Malang Kolonel Soegiyono yang menjabat dari tahun 1973 - 1983.
Dari pemugaran itu, Eko menyebut nama Stadion Gajayana baru muncul. Namun ia mengaku tak menemukan data nama awal stadion yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda di tahun 1924.
Stadion Gajayana Malang bakal menjadi program prioritas renovasi stadion dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Rencana itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang Baihaqi, dimana renovasi stadion dianggarkan menelan biaya Rp 200 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta