SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Sebanyak 6 desainer kondang menampilkan koleksi terbarunya dalam gelaran fashion show East Java Fashion Tendance 2023-2024 di Grand City Surabaya, Jawa Timur, Kamis (10/8/2023).
Fashion show yang digelar oleh Asosisasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Jawa Timur ini mengusung tema "Recovery and Rebound".
6 desainer tersebut di antaranya, Melia Wijaya, Ulfa Mumtaza, Stephanie Zhang, Nina Nugroho, Lia Afif dan Riris Ghofir.
Melia Wijaya menampilkan busana dengan tema Mosaics. Melia mengadopsi seni budaya Spanyol yang dipadupadankan dengan fashion. Inspirasi muncul ketika dirinya liburan ke Spanyol dan melihat keindahan arsitek-arsitek gaudi yang selalu menonjolkan keindahan mosaic dari bangunan disana.
Inspirasi itu lantas dituangkan ke dalam desain printing kain yang di mix dengan anyaman mutiara yang menonjolkan inspirasi dari mosaicnya. Untuk warna, Melia menyematkan warna dasar merah, kuning, hijau, biru dan putih tulang pada setiap rancangan busananya.
Kemudian desainer Ulfa Mumtaza mengusung tema Vigorousli, yang berarti penuh semangat. Ini terinspirasi dari tema besar APPMI "Recovery and Rebound".
Setelah beberapa saat APPMI tidak berkegiatan bersama-sama karena pandemi dan banyak hal, maka dengan adanya event pertama APPMI ini Ulfa menyambut dengan penuh semangat dan optimis.
Ia mengeluarkan 6 outfit dan design dengan menyelipkan wastra nusantara. Yaitu batik pewarnaan alam bermotif klasik dengan kombinasi polos linen dan di dominasi lipitan pleats panjang lurus.
Dilengkapi dengan topi lebar dan cantik sebagai pengganti hijab. Design ini penggambaran wanita yang aktif, tegas dan dinamis, namun tetap anggun dan cantik.
Selanjutnya adalah Stephanie Zhang. Ia menghadirkan tema Freedom atau bebas berkarya. Koleksi busana terbaru ini mengkombinasikan bahan linen dari Sumba yang diaplikasikan untuk gaun pesta dan ready to wear.
Sedangkan desainer Nina Nugroho fokus baju kerja untuk profesional. Desainer asal Jakarta ini menampilkan 6 koleksi terbaru yang terinspirasi desain dari Maroko.
Desainer selanjutnya adalah Lia Afif. Koleksi dari Lia Afif kali ini bertajuk Malya Kalyana yang berarti keindahan yang Sempurna.
Diambil dari istilah bahasa Arab: Malya yang berarti kehebatan atau keindahan dan Kalya yang diambil dari bahasa Sanskrit-Mahabarata yang bermakna sempurna. Koleksi ini menampilkan rangkaian busana yang melengkapi sempurna penampilan.
Penggunaan Warna-warna yang kuat seperti terakota, hijau, cream dan hitam dipadukan cantik dengan kombinasi dengan tenun NTT sebagai aksen utama dalam koleksi ini. Koleksi Lia Afif ini ada 10 out fit, 8 female dan 2 male.
Siluet A dan I dalam bentuk Dress, long outer, pant, top, bomber jacket,dan tunik. Sebagai lambang kecantikan dan kekuatan perempuan, Malya Kalyana adalah koleksi terbaik dimusim ini.
Lalu desainer Riris Ghofir mengusung tema Emerald. Ia terinspirasi dari tenun Gresik yang warnanya cantik seperti batu emerald. Batu emeral sendiri memiliki arti dalam untuk cinta, harapan dan kesetiaan.
Chairman APPMI Jatim, Denny Djoewardi mengatakan gelaran fashion show ini merupakan upaya untuk membangkitkan kembali industri kreatif tanah air. Untuk itu maka pihaknya memilik tema "Recovery and Rebound" yang artinya bangkit kembali dari keterpurukan.
"Kita di bidang fashion ini kan cukup lama tidak aktif, dan pada hari ini kita mulai aktif lagi setelah Covid-19 selesai," ujarnya.
East Java Fashion Tendance juga merupakan pra Indonesia Fashion Week atau IFW untuk wilayah Indonesia Timur.
Sementara itu, Ketua Penyelenggara East Java Fashion Tendance, Lia Afif menjelaskan bahwa APPMI selama pandemi tidak menggelar fashion show. Ia berharap, gelaran ini bisa menjadikan semangat lagi untuk berkreasi di dunia kreatif.
"Kita ingin menunjukkan jika APPMI tetap eksis di industri fashion tanah air, khususnya Jawa Timur," jelas Lia Afif.
Berbicara mengenai trend fashion tahun 2024 mendatang, Lia menuturkan kebanyakan masih menggunakan warna bumi, hijau, terakota, kuning lemon. Selain itu penggunaan kain tradisional juga masih banyak digunakan pada karya yang akan dipamerkan.
"Selain menggunakan warna trend, teman-teman juga banyak yang memakai kain tenun tradisional dari berbagai daerah. Termasuk juga saya," tambahnya.
Selain fashion show, East Java Fashion Tendance yang berlangsung dari tanggal 10 hingga 13 Agustus 2023 di Grand City Convex Surabaya ini juga diisi dengan Fashion Exhibition dan IFW Icon Model Search 2024
Editor : Ali Masduki