Ketahanan finansial yang baik akan menunjang ketahanan keluarga yang kuat. Berdasarkan survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2022, indeks literasi dan inklusi keuangan adalah sebesar 49,68% dan 85,10%. .Sedangkan, spesifik pada indeks literasi dan inklusi asuransi masih relatif rendah, yakni 31,72% dan 16,63% .
Pada program yang digelar di Surabaya ini, kegiatan difokuskan pada dua titik utama yakni, bagaimana cara membangun ketahanan keluarga dengan komunikasi dan interaksi serta mengerti pentingnya asuransi dalam menjaga ketahanan finansial.
Program ini merupakan komitmen Generali Indonesia juga dalam membantu program pemerintah dalam mengurangi tingkat KDRT sekaligus menerapkan prinsip Environmental, Social, Governance (ESG) sekaligus dukungan terhadap program Sustainable Development Goals (SDGs) di bidang peningkatan kualitas pendidikan dan pemberdayaan perempuan.
Selain itu, pelaksanaan program-program keberlanjutan ini juga menjadi bagian dari realisasi kewajiban perusahaan sesuai dengan POJK No.51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik.
Menurut Vivin, ketahanan keluarga, baik dari membangun komunikasi, memperkuat ikatan antaranggota hingga perencanaan keuangan, harus diterapkan sejak dini. Dengan demikian, setiap anggota keluarga akan mampu menumbuhkan rasa percaya diri, pola pikir positif, rasa kebersamaan dan tentu keamanan atau proteksi dalam mencapai tujuan-tujuan finansial keluarga.
"Melalui edukasi dan keterlibatan yang terus dibangun Generali Indonesia kepada banyak komunitas, kami berharap akan semakin banyak keluarga yang bisa memiliki masa depan yang lebih aman," pungkasnya.
Editor : Ali Masduki