get app
inews
Aa Text
Read Next : Rayakan 70 Tahun Diplomasi Indonesia-Finlandia, Nola Learning Center Gelar Acara JOY of LEARNING

Sejarah Catat Resolusi Jihad Awal Pertempuran 10 November, Ini Kata Panglima Santri Habib Umarsyah

Sabtu, 26 Agustus 2023 | 05:47 WIB
header img
Panglima Santri Habib Umarsyah Ungkap Peran Santri dalam Kemerdekaan. Foto iNewsSurabaya/arif

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Peran santri dalam perjuangan kemerdekaan RI tak bisa diabaikan. Keberadaan perang 10 November di Surabaya yang menjadi Hari Pahlawan merupakan buah perjuangan santri-santri yang ada di Indonesia. 

Fakta ini disajikan oleh Panglima Santri, Habib Umarsyah dalam diskusi 'Ngaji Kebangsaan, Nasionalisme Kyai dan Santri' di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur. Diskusi yang dihadiri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sangat menarik, karena pembicaraan yang dilakukan menyajikan peran santri dalam kemerdekaan Republik Indonesia. 

"Surabaya ini tidak bisa lepas dari keberadaan santri," kata Panglima Santri, Habib Umarsyah. 

Habib Umar, panggilan Umarsyah menuturkan, Resolusi Jihad yang dikumandangkan KH Hasyim Asy'ari bukan karena tiba-tiba ada begitu saja. Namun memuat rentetan sejarah yang sangat panjang. 

Sayang, ungkap salah satu Ketua PBNU ini,  masih banyak masyarakat yang belum memahami apa itu Resolusi Jihad secara utuh. "Kita perlu tahu bagaimana Bapak Presiden Joko Widodo dengan entengnya menandatangi Kepres mengenai Hari Santri 22  Oktober. Beliau melihat bagaiamana peran santri yang sangat luar biasa dalam kemerdekaan RI," ujarnya. 

Habib Umar menuturkan, saat ini tugas terberat di era saat ini adalah mengulik kembali perjuangan santri menuju Indonesia Merdeka. "Kita akan bangun narasi untuk generasi milenial dan generasi Z, mereka harus memahami bagaimana proses kemerdekaan. Kalau dulu perjuangan dilakukan untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan, maka saat ini kita memiliki tugas menyadarkan tentang proses kemerdekaan," paparnya. 

Untuk itu, lanjut Habib Umar, pertemuan dengan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi ini sebagai bentuk berkah dan menyatukan niat bersama memberikan rasa aman  dan nyaman  pada masyarakat. Ia yakin, niat PCNU dan Pemerintah Kota Surabaya selalu berdampingan untuk memerangi kebodohan, radikalisme, kemiskinan, dan demoralisasi yang akhir-akhir ini mulai banyak, bahkan LGBT juga semakin gencar untuk menuntut persamaan. 

"Kita tidak bisa sendiri, Pemerintah Kota tidak bisa sendiri, dan Polisi tidak bisa sendiri.butuh kerja bersama untuk mewujudkan keinginan negara. Untuk itu, kita NU siap bergerak bersama mensejahterakan masyarakat," jelasnya. 

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan siap bekerja sama dengan PCNU untuk menciptakan suasana Kota Surabaya lebih baik. "Saya ini orang NU, hati saya ini NU. Saya siap bekerja bersama dengan PCNU mewujudkan masyarakat yang lebih baik," ujarnya. 

Eri juga menegaskan kalau Pemerintah Kota akan memberikan dukung terhadap semua acara PCNU, tidak terkecuali peringatan Hari Santri yang bakal dipusatkan di Kota Surabaya. "Tentu saya kita akan suport. Saya manut apa yang akan dikatakan Panglima Santri, kita membuka lebar kegiatan-kegiatan yang akan diadakan," papar dia.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut