get app
inews
Aa Read Next : Emil Dardak Ingin Satukan Seluruh Parpol dalam Pilgub Jatim 2024, Ini Alasannya Jarang Dibongkar

Kebakaran Gunung Arjuno Meluas

Sabtu, 02 September 2023 | 22:07 WIB
header img
Kondisi terkini karhutla di Gunung Arjuno. Foto/Tangkapan Layar

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Kebakaran Gunung Arjuno terus meluas ke wilayah Kabupaten Pasuruan. Hingga Sabtu (02/9/2023) sore, tercatat telah meluas hingga 1.200 ha dan terpantau belum bisa dipadamkan seutuhnya.

Guna melakukan pemadaman, Pemprov Jatim terus berkoordinasi dengan BNPB agar menggunakan teknis water bombing. Operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ini dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Dari pemantauan udara, kondisi terkini karhutla di Gunung Arjuno yang masuk dalam kawasan Tahura R Soeryo. Beberapa kawasan masih terdapat titik kobaran api, khususnya di Bukit Budug Asu, Kecamatan Singosari dan bahkan merembet ke arah Kabupaten Pasuruan.

"Jadi selama perjalanan kunker kemarin saya terus koordinasi di grup Jatim Tangguh terkait kondisi karhutla di Arjuno ini. Kami telah berkoordinasi dengan BNPB untuk meminta bantuan helikopter. Alhamdulillah hari ini bantuan Helikopter dari BNPB sudah mulai beroperasi," terang Gubernur Khofifah.

"Mereka sudah melakukan observasi sejak tanggal 31 Agustus 2023 di titik-titik api yang muncul terutama di titik yang sulit untuk dilakukan pemadaman secara manual. Setelah observasi pandangan mata dan pemetaan itu, maka hari ini sudah langsung mulai melakukan water bombing sebanyak 13 rit dengan sekali melepas air sebanyak 800 liter," lanjutnya.

Gubernur Khofifah Indar Parawansa memantau langsung kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Gunung Arjuno. Foto/Humas Prov Jatim

 

Tokoh Nahdliyin Inspiratif versi Forkom Jurnalis Nahdliyin ini mengungkapkan, penyiraman udara ini sendiri telah dilakukan di area kawasan Tahura termasuk Desa Cendono Kabupaten Pasuruan dan Desa Toyomarto Kab. Malang yang mencakup tiga hot spot di wilayah Singosari Kab. Malang dan Desa Tambaksari Kec. Purwodadi Pasuruan. 

Selain pemadaman melalui udara, pemadaman secara manual juga masih terus dilakukan. Tercatat 350 orang personil gabungan dari personil Tahura R Soerjo yang bekerja sama dengan masyarakat Peduli Api (MPA), relawan, masyarakat sekitar kawasan hutan dan didukung oleh BPBD Prov Jatim, BPBD Kab. Pasuruan, BPBD Kab. Malang, TNI dan Polri telah dikerahkan. 

Lebih lanjut dikatakan Khofifah bahwa kondisi karhutla ini memang cukup genting dan patut disikapi dengan sigap. Terutama karena cuaca yang memang tengah dilanda elnino yang bahkan menyebabkan dalam 10 hari belakangan tidak turun hujan di area hutan Gunung Arjuno. Sehingga menyebabkan kondisi karhutla semakin parah.

"Dan kalau kita melihat tadi titik apinya masih cukup panjang. Saya potret tadi titik apinya, kalau tidak ketemu batu atau batas yang disiapkan  maka api itu akan terus menjalar dan meluas area yang terbakar," tegasnya.

Tidak hanya faktor alam, Gubernur Khofifah mengatakan bahwa berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian dan juga laporan yang dihimpun Dinas Kehutanan Jatim, disinyalir penyebab karhutla di lereng Arjuno ini salah satunya adalah perburuan liar.

Pasalnya pelaku yang kini sedang diburu diduga sengaja melakukan pembakaran semak-semak hutan untuk memicu gerakan dari satwa yang diburu dan memudahkan aktivitas pemburuan satwa.

Terkait hal ini, Gubernur Khofifah mengimbau khusus masyarakat untuk menghentikan kegiatan perburuan liar. Sebab tindakan yang tidak bertanggung jawab itu sangat berdampak buruk bagi lingkungan.

"Maka apa yang terkonfirmasi bahwa kemungkinan terjadinya kebakaran hutan ini adalah aktivitas perburuan liar, maka saya mohon segera dihentikan. Tolong dijaga alam kita dan lindungi hutan kita dari perburuan liar," tegas Khofifah.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut