BANYUWANGI, iNewsSurabaya.id - Kapal nelayan KM Mekar Jaya (Mini porsain) asal Grajagan yang mengangkut 26 anak buah kapal (ABK) dikabarkan hilang kontak di pelawangan laut Grajagan, Banyuwangi, Kamis (6/9/2023). Diduga kapal tersebut tenggelam di area Pelawangan, Grajagan.
Poskamladu Grajagan, Peltu. Andik Karvianto menceritakan, pada hari Selasa 5 September 2023, sekitar pukul 14.00 wib, KM Mekar Jaya berangkat dari pelabuhan Grajagan untuk melaut.
Pada hari Rabu tanggal 6 September 2023 sekitar pukul 00.00 wib KM Mekar Jaya selesai melaut dan KM Mekar jaya dalam perjalanan pulang menuju pelabuhan Grajagan.
Namun sekitar pukul 01.00 wib, KM Mekar jaya berada di luar jalur pelawangan, tiba - tiba terdorong ombak besar dari belakang sehingga menyebabkan Km Mekar Jaya yang mengangkut 27 ABK tersebut terbalik dan seluruh ABK terjatuh di laut.
Terdeteksi, Km Mekar Jaya sekitar pukul 01.10 wib sudah tenggelam di pelawangan laut Grajagan, sebanyak 27 ABK itu menyelamatkan diri dan 20 ABK berhasil selamat.
Sedangkan 7 orang nelayan masih belum ditemukan. Namun sekitar pukul 03.00 wib, 1 orang nelayan berhasil ditemukan pinggir pantai pelawangan itu bernama Sukar dalam kondisi tewas.
"Korban Km Mekar jaya kembali ditemukan sekitar pukul 04.00 wib, bernama Marno (Kobra) yang berlokasi di pantai pelawangan, namun dalam kondisi meninggal dunia," ujarnya.
KM Mekar Jaya tenggelam di Banyuwangi, korban mulai ditemukan. Foto iNewsSurabaya/siswanto
ABK bernama Tosok kembali ditemukan sekitar pukul 06.17 wib, berada dalam kapal yang tenggelam tersebut. Sekitar pukul 06.27 wib juga ditemukan korban tenggelam Km Mekar jaya bernama Suparno dari Muncar.
Korban tenggelam Km Mekar Jaya kembali ditemukan dalam kondisi mengapung di sekitar kapal tenggelam yakni bernama Wakik, yang berasal dari Kabupaten Jember itu langsung diantar di rumah duka di Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember.
Peltu. Andik Karvianto, menambahkan korban Km Mekar jaya yang belum ditemukan diantaranya bernama Tolip (50) nelayan berasal dari Kabupaten Bojonegoro, Dorik (55) nelayan berasal dari Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring dan To (32) berasal dari Gumukrejo. Ketiganya sampai saat ini masih dalam pencarian tim basarnas.
Editor : Arif Ardliyanto