Dikatakan Aries, kompetisi WSC ini menjadi ajang bergengsi teratas di bidang akademik karena seluruh pelajar diberbagai negara berkumpul untuk uji kecerdasan dan wawasan dengan menggunakan bahasa inggris.
Ada banyak lomba yang dikompetisikan seperti Team Debate yaitu di Lomba Debat Bahasa Inggris, Writing Challenge yaitu lomba menulis essay. Kemudian lomba Challenge Subjects yaitu lomba menjawab soal-soal pilihan ganda yang subjeknya sudah di tentukan seperti sejarah, science, seni, musik dan teknologi, adapun bidang Team Bowl yang serupa cerdas cermat.
"Lomba-lomba yang dikompetisikan ini sangat menarik diikuti oleh siswa. Karena mereka bisa mengetahui sejauh mana kemampuan akademiknya. Mereka tidak hanya membutuhkan persaingan yang kompetitif di lingkup sekolah, atau regional. Tapi juga berani melangkah di kancah internasional. Ini patut untuk terus dimotivasi dan difasilitasi baik oleh orangtua, sekolah bahkan dari Dinas Pendidikan sekalipun," terang pria kelahiran Makassar ini.
Pria yang juga menjabat sebagai Pj Wali Kota Batu ini juga meminta para siswa dan guru untuk menyiapkan sebaik mungkin lomba debat di Tournament of Champion (ToC). Aries mengatakan agar para siswa tetap berlatih debat sesuai kurikulum lomba yang sudah disiapkan oleh Panitia World Scholar's Cup. Serta membangun semangat dan kekompakan anggota team agar makin solid.
"Tetap semangat, motivasi diri untuk terus menampilkan yang terbaik. Dukungan besar orang tua dan bapak ibu guru sangat berpengaruh untuk memotivasi siswa agar bisa mencatatkan prestasi terbaiknya," pungkas Aries.
Perlu diketahui, WSC tahun ini mengangkat tema Reconstructing the Past, di mana dalam tiap kategori lomba termasuk debat siswa diminta untuk mengekpresikan diri tentang isu-isu perkembangan teknologi terkini dengan membandingkannya dengan masa lalu. Sebagai contoh salah satu tema debat Should all WSC judges replaced by AI Robot yang diikuti para siswa SMAN 5 Surabaya pada kategori Team Debate.
Editor : Arif Ardliyanto