SURABAYA, iNewsSurabaya.id - SMKN 2 Surabaya membuat terobosan baru. Dalam Uji Kompetensi Keahlian (UKK), peserta didiknya diterjunkan ke pedesaan.
UKK memiliki arti Uji Kompetensi Keahlian sebagai penilaian yang diselenggarakan khusus bagi siswa SMK dalam hal mengukur pencapaian kompetensi peserta didik. UKK dilaksanakan di akhir semester 6 kelas XII.
Hasil UKK bagi peserta didik akan menjadi indikator ketercapaian standar kompetensi lulusan. Sedangkan bagi industri hasil UKK dijadikan sumber informasi atas kompetensi yang dimiliki calon tenaga kerja.
Kepala SMK Negeri 2 Surabaya, Bambang Purwo Widyanto mengatakan guna mensukseskan pembelajaran UKK ini pihaknya menjalin kerjasama dengan 5 desa di Sidoarjo, Jawa Timur.
"UKK kami dikemas dalam real kerja nyata dan pendampingan, karena untuk membangun desa itu perlu perencanaan yang baik dan kami punya anak-anak yang kita siapkan untuk membuat perencanaan pembangunan,” katanya usai penandatanganan nota kesepahaman perencanaan infrastruktur wilayah desa dengan SMK Negeri 2 Surabaya di balai Desa Sidomojo dan Tropodo Kecamatan Krian, Selasa (12/9/2023).
Penandatanganan dilakukan oleh kepala SMK Negeri 2 Surabaya dan Kepala desa Sidomojo serta Desa Tropodo. Hadir pula guru dan siswa jurusan Desain Permodelan Informasi Bangunan (DPIB) SMK Negeri 2 Surabaya, perangkat desa, BPD, LPMD dan PKK
Kelapa Jurusan DPIB & TKP, Efendi menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan trobosan baru bagi SMK untuk kerja real di masyarakat.
"Langkah kami diawali survey observasi ke desa terkait dan MoU untuk memperkuat kerjasama. Kemudian perencanaan kerja yang dilaksanakan oleh siswa," ujarnya.
UKK sendiri dilaksanakan di 5 desa dan diikuti siswa kelas XII DPIB SMKN 2 Surabaya yang terdiri 105 siswa dan menempuh waktu 6 bulan.
UKK di jurusan DPIB pada umumnya yaitu perencanaan bangunan, kegiatan pembelajaran menggambar desain rumah, gedung dan perkantoran, menghitung biaya bangunan, melaksanakan pembangunan, dan memelihara konstruksi bangunan.
Sedangkan pada taget UKK di program layanan masyarakat di 5 desa ini difokuskan pada; perencanaan infrastruktur desa / rehab balai desa; (seperti perencanaan renovasi pendopo desa, perencanaan gedung serba guna, tata ruang kantor kepala desa), perencanaan dan desain bangunan wisata kolam pancing, gedung TK, food court (fasum desa), pavingisasi, dan TPST (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu)”, ungkap Efendi.
Editor : Ali Masduki