SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Universitas Wijaya Putra (UWP) Surabaya konsisten membangkitkan jiwa pembangunan dikalangan milenial. Untuk itu, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UWP menggelar One Day Trip to Villages pertama di Desa Hendrosari, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jaw Timur.
Kegiatan ini dipelopori Dr. Sri Juni Woro Astuti., M.Com, Dekan FISIP Universitas Wijaya Putra dengan tujuan untuk menggugah kepedulian generasi muda milenial supaya peduli terhadap fenomena social dan Pembangunan.
Selama ini kaum milenial khususnya yang tinggal di perkotaan banyak yang tidak mengikuti dinamika masalah sosial pembangunan desa. Mereka mungkin lebih familier dengan content-content kekinian dan infotainment yang diakses di media social,
"Untuk itu FISIP UWP ingin membangun karakter milenial yang peka terhadap fenomena sosial dan Pembangunan," ujar Dekan yang juga menjadi ketua Pusat Studi Gender dan Inklusi Sosial UWP ini.
Kegiaan perdana One Day Trip to Villages ini diikuti oleh 32 Siswa kelas XI SMA Wijaya Putra, mahasiswa prodi Administrasi Publik dan didampingi beberapa Dosen dan Guru. Acara ini sengaja memilih Desa Hendrosari, Kabupaten Gresik. Selain lokasinya tidak terlalu jauh desa ini juga memiliki daya Tarik tersendiri jika dilihat dari historinya dan keberhasilannya.
Kepala desa Hendrosari bapak H. Asna Hadi Seputro menyampaikan Pemerintah Desa Hendrosari menyambut baik kunjungan siswa dan mahasiswa ini, mengapresiasi dan memaparkan sekilas mengenai gambaran dan profil Desa Hendrosari yang bertujuan untuk memperkenalkan Desa Hendrosari sebagai kawasan desa wisata Lontar Sewu dengan keindahan alamnya.
"Disini juga Ada Olahan air nira sebagai wisata kuliner yang berasal dari pohon lontar dan memberikan motivasi kepada para siswa SMA dan mahasiswa dalam mengembangkan potensinya sebagai agent of change dan agent of control harus turut andil, lebih aspiratif, akomodatif, responsif, dan reaktif sebagai problem solver dalam menjawab masalah pembangunan daerah terutama lingkup paling kecil yakni desa.” ujarnya.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan diskusi oleh siswa, mahasiswa, guru pendamping dan dosen dengan perangkat desa terkait pelayanan publik dan kunjungan ke eduwisata Lontar Sewu yang dikelola oleh BUMDES. Peserta dapat mengeksplor kondisi dan potensi desa yang nantinya ditindaklanjuti dalam berbagai kegiatan seperti penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
"Kegiatan ini sangat positif dan kami sangat berterimakasih kepada FISIP UWP yang telah menginisiasi dan mengajak anak-anak didik kami karena ini sebenarnya sudah lama kami inginkan yaitu memberi wawasan konkrit di bidang ilmu sosial kemasyarakatan dan Pembangunan," ujar Niswi Guru SMA Wijaya Putra.
"Dengan aktivitas langsung ke lapangan ini selain meningkatkan kepedulian sosial juga meningkatkan pengetahuan tentang berbagai profesi yang diperlukan salah satunya sebagai pendamping professional desa," imbuhnya.
Selain itu, kegiatan ini juga mendorong pengarusutamaan kolaborasi Perguruan Tinggi dengan desa sebagaimana yang dicanangkan Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Dirjen PDT) Kemendesa PDTT dan Direktur Jenderal Direktorat Pendidikan Tinggi.
UWP sudah banyak berkolaborasi khususnya dengan desa Hendrosari sebagai desa mitra untuk resources sharing yang pada gilirannya akan saling mendukung pencapaian tujuan masing-masing institusi.
Sementara dalam kegiatan tersebut para siswa SMA didampingi mahasiswa fisip UWP mempelajari secara langsung apa yang dipaparkan oleh Sekdes bapak Arifin, ST bagaimana Desa Hendrosari mampu mengembangkan Eduwisata Lontarsewu melalui BUMDES sehingga dapat mengubah image desa yang dulunya negatif kini menjadi desa yang maju dengan kekhasan yang dimiliki yakni pohon nira sebagai penghasil legen.
Editor : Arif Ardliyanto