Setyabudi bilang, dengan dikemas menjadi minuman dalam botol maka Mojito bisa dinikmati sambil jalan-jalan di Agrowisata Kebun Teh Wonosari.
Seperti ketika wisatawan ingin mengunjungi Bukit Kuneer. Mojito bisa menghilangkan dahaga wisatawan.
"Di Bukit Kuneer sendiri minim fasilitas dan jauh dari cafe. Jalannya juga belum memungkinkan untuk mobilitas membawa bahan dan peralatan diatas untuk meracik minuman. Sedangkan orang kalau jalan ke Kuneer haus, akhirnya menu best seller kita kemas supaya bisa disajikan di Kuneer," ujar Setyabudi.
Dia memastikan bahwa inovasi minuman Cafe AGP aman dikonsumsi karena sudah melalui uji lab. Apalagi teh yang dipakai adalah teh organik dari kebun teh PTPN XII yang memenuhi standar ekspor hingga ke Eropa.
Mojito ini ternyata cukup sukses digemari wisatawan. Selama 6 bulan hadir, Cafe AGP sudah bisa memproduksi Mojito dalam jumlah yang sangat banyak.
Sebanyak 40 karton atau hampir 1000 botol ludes terjual habis masa kadaluwarsa. Setyabudi menyebut, berdasarkan hasil lab, masa kadaluwarsa Mojito adalah 3 bulan. Minuman segar ini dijual dengan harga Rp15 ribu per botol.
Editor : Ali Masduki