MOJOKERTO, iNews.id – Aparat kepolisian langsung turun tangan untuk mengidentifitasi mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) yang meninggal. Kepolisian menemukan kalau mahasiswa yang bersangkutan sempat terpeleset selama tiga kali.
Temuan ini diungkapkan Kapolsek Trawas, Mojokerto AKP Didit Setiawan. Menurutnya, dari hasil penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian terkait meninggalnya salah satu Mahasiswa Pecinta Alam Ubaya (Mapaus), Ubaya, Erfando Ilham Nainggolan (20) diketahui jika korban sempat terpeleset dan terjatuh sebanyak tiga kali. “Kami mendapat informasi dari masyarakat terkait adanya salah satu pendaki yang meninggal di Gunung Penanggungan. Korban sempat terpeleset dengan sendiri sebanyak tiga kali,” ungkapnya.
Didit mengatakan, mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya) semester 1 ini, sempat tidak sadarkan diri beberapa saat. Kondisi mahasiswa asal Bulak Banteng Madya, Kelurahan Sidotopo Wetan, Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya ini terus melemah.
“Pihak Ubaya melakukan pertolongan dengan menghubungi pihak SAR Perhutani di Pos Pendakian Tamiajeng. Korban dievakuasi ke Puskesmas Trawas dalam kondisi meninggal dunia. Kemungkinan awal, korban meninggal saat di lokasi. Dari lokasi ke Pos Pendakian Tamiajeng lumayan, 3-4 jam,” paparnya.
Untuk penyebab kematian korban, lanjut Kapolsek, belum diketahui karena masih didalami dari pihak Satreskrim Polres Mojokerto. Terkait dugaan awal, pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan karena tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
“Hanya lecet-lecet saja, di kaki dan di lutut. Mungkin ini karena luka yang disebabkan korban terpeleset dan terjatuh,” katanya.
Korban bersama 11 orang peserta dan 7 orang panitia melakukan pendakian sejak dua hari lalu yakni tanggal 20 melakukan Diklat SAR dengan beberapa agenda kegiatan di Gunung Penanggungan. Para peserta hendak turun dari acara Mapaus Adventure Training. Ada empat orang saksi yang dilakukan pemeriksaan terkait hal tersebut.
Rombongan naik dari Desa Kedungudi, Kecamatan Trawas dan turun melalui Desa Tamiajeng, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.
Editor : Arif Ardliyanto