get app
inews
Aa Read Next : Aktivis Lingkungan Desak Konjen Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

Polisi Air Temukan 5 Brand Penyampah di Kali Gogor Wonosalam

Minggu, 23 Januari 2022 | 21:07 WIB
header img
Pelajar melakukan audit sampah plastik. (Foto: iNewsSurabaya)

JOMBANG, iNews.id - Sebanyak 50 pelajar SMPN 1 Wonosalam Jombang tergabung dalam kelompok polisi air melakukan brand audit sampah yang ditemukan di Sungai Gogor Desa Wonosalam.

”Sungai Gogor nantinya akan menuju ke Mojoagung, masuk ke saluran utama kali Brantas,” ungkap Arum Wisma Ningsih (37), pembina Polisi Air Wonosalam.

Brand audit merupakan salah satu kegiatan untuk mengetahui jenis -jenis sampah packaging atau bungkus makanan.

Personal care yang paling banyak dikonsumsi atau di gunakan oleh masyarakat sekitar sungai.

“Sampah di kumpulkan dari semak tepi sungai atau yang menyangkut dibatuan sungai kemudian di cari nama perusahaan nya atau merk dari produknya," jelasnya.

Lebih lanjut, alumni Jurusan Biologi Universitas Jember ini menerangkan, bahwa sungai- sungai Wonosalam lima tahun terakhir sudah mulai banyak di temukan sampah yang di buang oleh masyarakat.

Terutama dibawah jembatan menjadi salah satu lokasi yang paling banyak di temukan timbunan sampahnya.

“Sampah sachet merupakan jenis yang susah terurai di alam, sehingga seharusnya disediakan tempat pengolahan sampah supaya masyarakat tidak membuang sampahnya di sungai,” ujar Arum.

Kegiatan brand audit ini juga menjadi salah satu kegiatan polisi air selain melakukan identifikasi serangga air dan mengukur kesehatan sungai.

“Hasil brand audit yang dilakukan di temukan paling banyak sampah jenis sachet. Kemudian yang kedua tas kresek juga cukup banyak," terangnya.

Menurut anggota Polisi Air, Lina Suci Wulandari (16), kegiatan brand audit ini menarik dan dapat pengetahuan baru tentang masalah sampah.

“Kami menyasangkan sungai yang masih jernih ternyata banyak di temukan sampah," kata dia.

Lina menjelaskan, bahwa sachet termasuk dalam kategori sampah residu. Sehingga menjadi kewajiban Pemkab Jombang untuk menyediakan sarana tempat sampah dan pengangkutannya ke Tempat pembuangan AKhir (TPA). 

”Pemerintah kabupaten Jombang harusnya menyediakan tempat pengolahan sampah atau TPS3R supaya bisa terkelola dengan baik. Sungai wonosalam ini berada di bagian hulu sehingga penanganannya harus lebih maksimal," bebernya.

Berikut 4 temuan Temuan Polisi Air

Pertama, lima tahun terakhir Sungai-sungai Wonosalam berubah menjadi tempat sampah terutama jenis sampah tas kresek dan tas kresek

Kedua, Temuan sampah plastik sachet dalam brand audit menemukan 5 Top Brand yang paling banyak ditemukan bungkusnya menjadi sampah di Sungai adalah PT WINGS (44%), PT UNILEVER (8,4%) PT AJINOMOTO (4,4%) , PT ULTRA PRIMA ABADI (2%) dan PT NESTLE (2%)

Ketiga, jembatan menjadi tempat pembuangan sampah, karena jembatan menjadi lokasi lalu lintas yang padat sehingga masyarakat membuang sampah saat melewati jembatan

Keempat, Belum disediakan sarana pembuangan sampah residu dan tempat pengolahan sampah Komunal di Desa Wonosalam, sehingga sungai menjadi alternative pembuangan sampah.

Sementara itu Pengelola Café Tanah Senja Wonosalam, Afrianto Rahmawan, menegaskan Pemerintah wajib menyiapkan tempat sampah.

Selain itu, produsen harus berkontribusi untuk kurangi penggunaan sachet yang sulit di daur ulang

“Ada ancaman mikroplastik dalam air jika tidak ditangani serius,” tandasnya.

Editor : Ali Masduki

Follow Berita iNews Surabaya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut