SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Kolaborasi yang kuat antar pihak di Jawa Timur menegaskan komitmen dalam menjaga Provinsi Layak Anak (Provila). Komitmen itu ditunjukan berbagai pihak dalam Talkshow Jawa Timur Semakin Layak Anak dalam rangkaian Jatim Fest 2023 yang digelar di Jatim Expo 4 - 8 Oktober 2023.
Plt Deputi Pemenuhan Hak Anak Kemen PPPA, Rini Handayani menuturkan, Provinsi Jawa Timur sudah tiga kali berturut-turut memperoleh predikat sebagai Provinsi Layak Anak (Provila). Tentu bukan tugas mudah untuk bisa mempertahakankan itu.
“Saya melihat komitmen kuat dari semua kabupaten/kota di Jatim untuk memenuhi hak anak dan mendapatlan predikat KLA. Ini kerja luar biasa di Jatim serta kolaborasi yang bagus antar pihak,” kata Rini.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AK) Jawa Timur Tri Wahyu Liswati mengatakan, komitmen itu diwujudkan dalam pemenuhan hak anak baik di ruang pendidikan, kesehatan, kehidupan maupun berbagai kebutuhan lainnya. Pihaknya juga fokus untuk terus menciptakan sistem perlindungan bagi anak.
“Sekaligus memastikan Jawa Timur aman dan ramah buat anak. Kami pun memulainya dengan banyak melakukan mitigasi di berbagai bidang, termasuk pemenuhan hak anak,” katanya.
Chief of Java Field Office untuk UNICEF Indonesia, Arie Rukmantara menjelaskan, Jawa Timur sudah mendapatkan Provila selama tiga tahun berturut-turut dan menjadi pencetak generasi emas 2045. Sekitar 11 juta anak Jawa Timur juga sudah membuktikan mereka terbaik di bidang promosi hak anak. Terbukti Forum Anak Terbaik 2023 adalah FAN Jatim. Pengelola media sosial terbaik forum anak adalah FA Surabaya. Tiga kabupaten/kota-nya sudah jadi KLA Utama. Dan provinsinya sudah ketiga kali dapat gelar Provila.
“Kota Surabaya juga sudah berproses menjadi Kota Sahabat Anak Dunia, anggota Child Friendly City Initiative. Kalau kita mau raise the bar, tingkatkan capaian Jatim. Maka baselinenya sudah tinggi. Targetnya di atas rata-rata,” jelasnya.
Ia melanjutkan, selain itu Jatim juga cakupan imunisasi yang tinggi, stunting yang makin menurun, angka partisipasi sekolah yang tinggi, keterlibatan anak dalam musrenbang dari tingkat RT sampai kabupaten/kota. Sehingga Jatim adalah katalisator anak Indonesia yang terpenuhi haknya. Menurut UNICEF, keterpenuhan hak akan membantu memenuhi prediksi dunia yang menempatkan Indonesia sebagai negara maju, masuk ke lima besar raksasa ekonomi dunia di 2045.
“Namun hak sehat, pendidikan dan tumbuh kembang juga harus dilengkapi hak aman dan terlindungi,” ujar Arie.
Dalam rangka menciptakan desa yang ramah dan layak anak, UNICEF membantu pemerintah Jatim membuat mode Safe Environment for Children (Safe 4 C) di 14 kabupaten/kota. Sedangkan ancaman kekerasan di dunia digital seperti Online Child Sexual Exploitation and Abuse (OCSEA) ditekan dengan berbagai training dan rembuk bersama forum anak dan berbagai dinas lintas OPD.
Semangat konvergensi dan integrasi memperjuangkan hak anak pun terlihat dalam Jatim Fest 2023 ini. Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan bersama-sama membuat stand yang terintegrasi di satu wilayah pameran yang berdekatan.
UNICEF dan mitra kerja seperti LPA Jatim, Yayasan Plato, dan UNUSA bahkan menjadikan Jatim Fest sebagai ajang promosi Pesantren Layak Anak dan Santri Pelopor dan Pelapor, pejuang dan promotor hak anak.
“Untuk pertama kalinya dalam sejarah pameran dagang provinsi mana pun di Indonesia, baru Jatim Fest yang agenda pertama di panggung utamanya membahas isu anak. Jatim memang sudah bangkit dan makin melaju untuk setiap anak, bahkan untuk setiap santri dan santriwati,” ujar Arie.
Editor : Arif Ardliyanto