Logo Network
Network

Melihat Keseriusan Kota Mojokerto sebagai Kota Pariwisata Bung Karno

Trisna Eka Adhitya
.
Jum'at, 28 Januari 2022 | 21:41 WIB
Melihat Keseriusan Kota Mojokerto sebagai Kota Pariwisata Bung Karno
Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto semakin agresif dalam menjadikan  Kota Mojokerto sebagai Kota Pariwisata berbasis sejarah dan budaya

MOJOKERTO, iNews.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto semakin agresif dalam menjadikan  Kota Mojokerto sebagai Kota Pariwisata berbasis sejarah dan budaya. Seperti berencana membuat even Bulan Bung Karno yang akan diselenggarakan di Kota Mojokerto. 

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengungkapkan keinginannya itu saat memberikan arahan dalam Musrenbang di Kantor Kelurahan Sentanan Kecamatan Kranggan, Jumat (28/1/2022).

"Mulai tahun ini 2022 bulan bung karno yang diperingati setiap tanggal 1 Juni setiap tahun peringatannya pasti di Blitar, selain di Museum nasional Jakarta. Mulai tahun ini kita juga akan menjadi tuan rumah peringatan bulan bung karno," jelas Ika Puspitasari.

Keinginan ini bukan tanpa alasan. Menurut Ning Ita, sapaan akrab Ika Puspitasari, Kota Mojokerto juga pernah menjadi saksi bagaimana Presiden RI pertama itu menempuh pendidikan dasar dan menengah selama 8,5 tahun. Sehingga menurutnya, Kota Mojokerto sangat layak dijadikan tuan rumah bulan Bung Karno.

Untuk mendukung hal tersebut, ia berencana membangun lima prasasti baru di tempat Soekarno pernah melalui masa kecilnya. Ini juga sebagai langkah untuk memberitahukan kepada wisatawan yang akan datang bahwa Mojokerto merupakan Kota Soekarno.

"Sudah ada salah dua jejak soekarno yang saya berikan penanda. Yaitu SDN Purwotengah dan SMP 2, Nanti berikutnya akan ada 5 lagi jejak Soekarno yang akan kita berikan prasasti sehingga dengan cara demikian dan ini akan terus kita angkat kita promosikan akan banyak menarik wisatawan untuk datang berkunjung ke Kota Mojokerto," tegasnya.

Wali Kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini juga Galeri Soekarno juga akan didirikan di SDN Purwotengah yang dulunya bernama Twede Inlandsche School (TIS).

Selain itu, ia juga berencana melestarikan kesenian yang ada di Kota Mojokerto. Dengan cara ini, Ning Ita berkeinginan agar generasi penerus bangsa semakin mencintai budaya sendiri. Selain itu, dengan menghidupkan kesenian dapat berdampak pada pemberian ruang berekspresi bagi para seniman yang sempat terdampak pandemi. "Saya ingin kedepan, potensi kesenian, potensi kebudayaan yang ada di Kota Mojokerto ini juga digarap dengan serius," pungkasnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Berita iNews Surabaya di Google News

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.