get app
inews
Aa Read Next : Kemenkumham Apresiasi Pemprov Jatim dalam Pelayanan Publik Berbasis HAM

Ini Cara Pemprov Jatim Lakukan Percepatan Penanganan PMK

Rabu, 22 November 2023 | 07:53 WIB
header img
Pemprov Jatim Lakukan Percepatan Penanganan PMK. Foto iNewsSurabaya/ist

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) masih menjadi momok menakutkan dikalangan peternak sapi. Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur (Jatim) Adhy Karyono meminta untuk melakukan penanganan secara serius PMK di tengah masyarakat.

“Sinergitas dan koordinasi antara Dinas Peternakan Jatim, Forkopimda, otoritas veteriner, satgas PMK dan seluruh pemangku kepentingan menjadi kunci dalam menangani Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang mewabah pada 9 Mei 2022,” kata Adhy saat membuka rapat evaluasi akhir pengendalian PMK di Jatim 2023 di Surabaya, Selasa, (21/11/2023).

Adhy mengatakan, Pemprov Jatim bersama seluruh stakeholder telah melakukan percepatan pengendalian PMK melalui implementasi rencana aksi road map exit strategy yang terukur. "Surveillance and testing sebagai basis pijakan pengendalian, tindakan lanjut berupa pengobatan atau potong bersyarat bagi ternak yang sakit, vaksinasi ternak sehat dan penerapan biosecurity peternakan," ujarnya. 

Menurutnya, tingginya tingkat penyebaran PMK yang mencapai 90 persen tidak hanya melumpuhkan hewan ternak, melainkan juga kerugian ekonomi mengalami penurunan, khususnya bagi petani peternakan. "Maka dari itu, kami juga melakukan pemulihan sosio-ekonomi dampak PMK secara bertahap melalui peningkatan produksi dan produktivitas, replacement ternak sakit serta pemberian SKIM kredit peternak," ujarnya. 

Strategi penanganan yang tepat, kata Adhy, juga didukung kerja keras semua pihak sehingga penyakit PMK di Jatim mulai Mei 2023 sampai November 2023 mengalami penurunan. Ia menyebut, berdasarkan laporan ISIKHNAS per tanggal 20 November 2023 terkait penyakit PMK sebanyak 200.023 ekor dengan total kesembuhan mencapai 192.855 ekor atau 97 persen. 

"Sedangkan sisa hewan yang kategori masih sakit sebanyak 46 ekor atau 0,06 persen, lalu potong bersyarat sebanyak 2.707 ekor atau 1,4 persen dan hewan meninggal sebanyak 4.415 atau 2,2 persen," tuturnya. 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut