get app
inews
Aa Read Next : Heppiii Community Kediri Gelar Ramadhan dengan Aksi Nyata dan Kreatif

Misteri Desa Siman dan Besowo, Dijaga Dua Harimau, Kedua Desa selalu Terhindar dari Kejahatan

Senin, 04 Desember 2023 | 11:01 WIB
header img
Ilustrasi-Misteri Desa Siman dan Besowo, Dijaga Dua Harimau, Kedua Desa selalu Terhindar dari Kejahatan. Foto iNewsSurabaya/tangkap layar

KEDIRI, iNewsSurabaya.ud - Misteri Desa Siman dan Desa Besowo di Kediri, Jawa Timur, membuatnya menjadi tempat yang penuh dengan ketenangan dan keamanan. Dalam kisah yang melibatkan pertapaan Dewi Kilisuci, kedua desa ini dikenal sebagai tempat yang terhindar dari kejahatan manusia.

Desa Siman dan Desa Besowo, yang kini berada di wilayah Kepung Kabupaten Kediri, mempertahankan reputasi keamanannya. Berkat larangan keras dari dua pandhita perjaka kakak-adik yang memiliki kesaktian luar biasa, kedua desa ini menjadi tempat yang bersih dari praktik kejahatan.

Larangan itu tidak main-main, karena di Desa Siman dan Desa Besowo diyakini bahwa melanggar larangan tersebut akan menarik malapetaka. Harimau peliharaan sang pandhita dikatakan siap menerkam siapa pun yang berani berbuat jahat.

Warga setempat dengan tegas mematuhi larangan tersebut, percaya bahwa melanggar akan berujung pada kematian tragis oleh cengkeraman harimau. Desa Siman dan Desa Besowo, yang terletak dekat sungai atau kali Serinjing, juga memiliki sejarah dengan ditemukannya punden kuno di Dusun Bogorpradah Desa Siman.

Kisah menarik ini membuktikan keberlanjutan keamanan kedua desa hingga tahun 1911. Desa Siman dan Besowo menjadi tempat yang nyaris tidak pernah dilanda tindak kejahatan atau pelanggaran moral.

Selain itu, cerita tentang arca harimau jantan sebesar gajah yang diyakini memiliki kekuatan magis juga memperkaya mitos di kedua desa tersebut. Meski pandhita kakak-adik itu sudah moksa, arca harimau itu menjadi penjaga desa dari potensi tindak kejahatan.

Sebagian besar warga masih mempercayai mitos ini, meskipun air dari lubang hidung dan dubur arca telah berhenti mengalir. Dengan berbagai kisah mistis dan tradisi unik, Desa Siman dan Besowo tetap menjadi magnet bagi mereka yang mencari kedamaian dan keamanan.

“Jika ada orang yang melanggar larangan tersebut, seketika dia akan mati karena dimangsa harimau,” demikian dikutip dari buku Kisah Brang Wetan Berdasarkan Babad Alit dan Babade Nagara Patjitan (2021).

Nyaris seluruh warga desa Siman dan Besowo menaati larangan itu. Mereka percaya akan tertimpa celaka jika berani melanggar. Sebab setiap kali ada perselingkuhan atau pencurian, tidak sampai tiga hari pelaku ditemukan mati diterkam harimau.

Desa Siman dan Desa Besowo secara topografis berada tidak jauh dari kawasan sungai atau kali Serinjing. Sebuah punden kuno ditemukan di Dusun Bogorpradah Desa Siman.

Punden yang berada di bawah pohon pule itu diyakini dulunya permukiman kuno di mana di sekitarnya banyak ditemukan artefak.

Sementara dengan banyaknya kejadian pelaku kejahatan mati dimangsa harimau di Desa Siman dan Besowo, semua orang takut berbuat jahat atau melakukan pelanggaran moral.

Dalam perjalanannya lantaran saking kuatnya bertirakat (tapa), dua pandhita kakak adik itu moksa dan hanya meninggalkan sepotong celana dan baju. Meski demikian larangan tidak melakukan kejahatan tetap dipatuhi warga desa.

Dalam Kisah Brang Wetan disebutkan, hingga tahun 1911 Desa Siman dan Besowo tercatat sebagai desa yang aman dan tenteram. Nyaris tidak pernah terjadi tindak kejahatan atau pelanggaran moral.

Para pelaku kejahatan di luar kedua desa itu juga gentar. Mereka tak ingin mati tragis dimangsa harimau. Selain harimau betulan, di Desa Siman dan Besowo juga terdapat cerita adanya harimau siluman atau jadi-jadian.

Ceritanya, sebelum moksa pandhita sakti kakak beradik itu membuat sebuah arca harimau jantan sebesar gajah. Dari lubang hidung dan dubur arca harimau mengeluarkan air.

Konon, air itu bertuah. Barang siapa yang meminum air yang keluar dari dubur arca, maka akan menjelma menjadi seekor harimau siluman. Harimau itu yang menjaga desa dari tindak kejahatan.

Untuk kembali menjadi manusia, si harimau siluman cukup meminum air dari hidung arca. Sebagian besar warga Desa Siman dan Desa Besowo mempercayai mitos itu.

Disebutkan dalam Kisah Brang Wetan Berdasarkan Babad Alit dan Babade Nagara Patjitan, arca harimau itu masih ada. Hanya saja dari lubang hidung dan duburnya sudah tidak lagi mengalirkan air.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut