SURABAYA, iNewsSurabaya.id - JobStreet Express, bagian dari Jobstreet by SEEK, teknologi pencarian kerja terkemuka di Indonesia terus membangun jejaring di berbagai kota besar di Indonesia.
JobStreet Express yang hadir sejak Oktober 2022, kini telah memiliki puluhan ribu mitra perusahaan di Bali, Lombok, Yogyakarta, Bandung, Cirebon hingga Surabaya.
Berkat kolaborasi dan pembaharuan yang terus menerus dilakukan oleh JobStreet Express, menuai berbagai respons positif dari rekrutmen hingga pencari kerja semi-terampil.
“Tujuan kami untuk terus memperluas jejaring ke berbagai lokasi adalah untuk mendukung misi besar JobStreet Express, sekaligus menjadi partner rekrutmen yang terpercaya dan paling diandalkan dalam bidang semi-terampil di Indonesia. Di sisi lain, kami juga ingin berkontribusi untuk menurunkan tingkat pengangguran terbuka yang masih cukup tinggi di tanah air, termasuk di Provinsi Jawa Timur dan Kota Surabaya,” tutur Woon Hann Khoo, selaku Head of JobStreet Express.
Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran di Indonesia pada Agustus 2023 mengalami penurunan dari Februari 2023.
Pengangguran di Indonesia mencapai 7,86 juta orang per Agustus 2023, dari total 147,71 juta angkatan kerja atau setara dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 5,32 persen.
Jumlah pengangguran turun 130 ribu orang dan indikator Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) turun 0,13 persen.
Sementara itu di Provinsi Jawa Timur, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Agustus 2023 tercatat sebesar 4,88 persen. Hal ini juga berdampak pada jumlah angkatan kerja yang naik menjadi 23,87 juta orang.
Begitu pula Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) naik menjadi 72,56 persen. Tercatat, sebanyak 8,37 juta orang (36,89 persen) di Provinsi Jawa Timur, termasuk juga Kota Surabaya, bekerja pada kegiatan formal.
Angka TPT di Kota Pahlawan ditargetkan menurun tahun depan hingga di kisaran 5 persen.
Saat ini TPT di Surabaya masih berada di angka 7,62 persen atau jika dikonversikan maka setidaknya masih ada sebanyak 114.300 orang yang menganggur. .
Editor : Ali Masduki