JAKARTA, iNewsSurabaya.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI telah menerima laporan transaksi janggal Pemilu 2024 dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Antisipasi kejutan, Bawaslu akan merilis hasil pendalaman dalam jumpa pers pekan depan, sebagaimana diumumkan anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty, pada Sabtu malam.
Menurut Lolly, konpers tersebut direncanakan pada Rabu atau Kamis pekan depan, menyoroti laporan dana dari PPATK. "Kami tengah dalami informasi ini dengan hati-hati karena sangat sensitif," ungkapnya kepada wartawan.
Sebelumnya, PPATK telah mencatat peningkatan transaksi mencurigakan selama kampanye Pemilu 2024.
Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, mengungkapkan temuan transaksi ilegal setelah memantau data Daftar Caleg Sementara (DCT).
Sebelumnya, PPATK menyebut adanya peningkatan transaksi mencurigakan selama masa kampanye Pemilu 2024. Sebaliknya, rekening khusus kampanye malah tidak terlihat adanya pergerakan alias flat.
“Kita menemukan memang peningkatan yang masif dari transaksi mencurigakan. Misalnya terkait dengan pihak-pihak berkontestasi yang kita dapatkan namanya, daftar calon tetap (DCT) itu kita udah dapat,” ujar Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, kepada wartawan, Kamis (14/12/2023).
Ivan membeberkan, temuan transaksi ilegal itu ditemukan usai pihaknya mendapatkan dan mengikuti data Daftar Caleg Sementara (DCT).
Calon Presiden Ganjar Pranowo menilai lonjakan pengeluaran jelang Pemilu adalah hal biasa.
"Belanja politik pasti meledak, orang beli merchandise, biaya kampanye, itu pasti terjadi," kata Ganjar usai konsolidasi pemenangan Pilpres di Kota Bekasi.
Tantangan besar menanti Bawaslu dalam mengungkap misteri dana ini, dan publik pun menantikan hasil konpers pekan depan untuk mendapatkan gambaran lebih jelas.
Editor : Arif Ardliyanto