SURABAYA, iNews.id - Aeshnina Azzahra Aqilani, seorang siswi SMPN 12 Gresik mendirikan Museum Sampah Impor, di Dusun Krajan Wringinanom Gresik.
Museum yang berisi ragam sampah kiriman negara asing tersebut diresmikan tepat pada Tahun Baru Imlek 2022, Selasa (01/2/2022).
Pelajar, aktivis Lingkungan, seniman dan warga sekitar Wringinanom, turut menjadi saksi dibukanya museum tersebut. Bahkan, museum itu menyita perhatia Televisi Kanada CNBC.
Nina mengungkapkan, ia sengaja mendirikan Museum Sampah Impor agar bangsa Indonesia melek, betapa mirisnya menjadi tempat sampah bangsa lain. Hal itu juga sebagai media edukasi bagi masyarakat.
"Tujuan saya mendirikan museum ini untuk mengingatkan kita semua bahwa ada masa Indonesia dijadikan tempat pembuangan sampah plastik dari negara maju," ungkapnya.
Lebih lanjut, pegiat lingkungan ini menjelaskan nama-nama Negara pengirim sampah Ke Indonesia. Diantaranya Amerika Serikat, Italia, Belanda, Jerman, Swiss, Kanada, Australia dan Selandia Baru.
Di dalam museum indoor dan outdoor ini berisi instalasi seni yang terdiri dari beragam jenis sampah plastik dari negara maju.
Mulai sampah sachet, packaging personal care, packaging produk rumah tangga dan sampah bungkus oli dan makanan yang tercantum made in UK, made in Canada, made in USA dan banyak lagi nama negara maju dalam bungkus sampah.
Selain mendisplay sampah luar negeri, dalam museum sampah impor ini juga memamerkan informasi terkait bahaya plastik sekali pakai dan informasi lain terkait dengan sampah plastik.
"Museum ini bisa dikunjungi oleh siapa saja dan bisa menjadi tempat untuk berdiskusi dan tukar ilmu terkait sampah plastik," pungkasnya.
Editor : Ali Masduki