get app
inews
Aa Read Next : Lindungi Pekerja Migran, IOM Luncurkan MBHR Asia

Pengungsi Rohingnya, Bagaimana Sikap Indonesia Harus Menerima atau Menolak?

Selasa, 19 Desember 2023 | 16:55 WIB
header img
Gelombang tinggi kedatangan para pengungsi Rohingnya seolah-olah menjadi PR besar bagi pemerintah. Foto/Okezone/Reuters

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Pengungsi Rohingya yang terus saja berdatangan di Indonesia menjadi  perbincangan hangat di kalangan masyarakat.

Ketidakjelasan status warga Rohingya di negara asalnya mendorong mereka untuk berbondong-bondong melarikan diri ke berbagai wilayah di Asia, terutama ASEAN. Gelombang tinggi kedatangan para pengungsi seolah-olah menjadi PR besar bagi pemerintah. 

Mengenai persoalan itu, Dosen Hubungan Internasional (HI) Universitas Airlangga (UNAIR) Dr Baiq LS W Wardhani MA PhD turut menanggapi isu tersebut. 

Diketahui, awal mula kedatangan para etnis Rohingya di Bhurma, Myanmar, merupakan bawaan para tentara Inggris yang saat itu sedang menjajah tanah Myanmar. Etnis Rohingya datang untuk membantu Inggris ketika menjajah yang akhirnya membuat rakyat Myanmar tidak bersimpati terhadap etnis Rohingya. 

Bukan hanya itu, Dr Baiq menyebut tujuan pemberontakan etnis Rohingya kepada pemerintah Myanmar untuk mendirikan suatu negara di tanah Arakan, Myanmar. Hal tersebut memicu kekhawatiran pemerintah Myanmar akan adanya gerakan separatis.

“Orang-orang Rohingya ini, harusnya mereka sebagai pendatang respect kepada orang Bhurma asli. Sebagian dari mereka itu berontak ke pemerintah Myanmar,” kata Dr Baiq.

“Makanya pemerintah Myanmar dengan militernya tetap menggilas para pemberontak itu,” tambahnya. 

Belum lama ini, Wakil Presiden Indonesia mengusulkan para pengungsi sementara waktu diungsikan ke salah satu pulau di Sumatera, yakni pulau Galang. 

Menanggapi hal tersebut, Dr Baiq merasa bahwa itu dapat dijadikan sebagai solusi yang membantu. Karena, terkumpulnya para pengungsi pada satu titik akan memudahkan pemerintah untuk mengontrol pergerakan para pengungsi. 

“Memang, saya kira itu solusi yang membantu. Cuma, apakah itu keputusan yang tepat? Saya kira perlu dikaji ulang. Kenapa kok dipilih pulau di Kepulauan Riau? Kenapa kok nggak di tempat lain? Apa alasannya?” ujar Dr Baiq. 

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut