get app
inews
Aa Read Next : Khofifah Ajak Muslimat NU Jadi Garda Terdepan Turunkan Stunting dan Bangun Generasi Cerdas

Khofifah Minta Doa Restu Para Ulama di PWNU Jatim

Kamis, 15 Februari 2024 | 18:21 WIB
header img
Khofifah Indar Parawansa meraih penghargaan dari PWNU Jatim sebagai Governor of East Java with Best Devotion. Foto/Istimewa.

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Khofifah Indar Parawansa meminta doa restu kepada para ulama di Kantor PWNU Jatim. Permohonan tersebut ia sampaikan usai menerima penghargaan dari PWNU Jatim sebagai Governor of East Java with Best Devotion.

Khofifah meminta doa dan restu untuk maju lagi sebagai Gubernur Jawa Timur periode kedua, dalam Pilkada Jatim tahun ini.

"Hari ini adalah hari pertama saya purna tugas setelah kemarin saya mengakhiri masa jabatan di periode pertama. InsyaAllah tahun ini akan dilakukan pilkada pemilihan Gubernur Jatim, nyuwun pangestu kami akan mencalonkan lagi," ucapnya.

Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Ketua PWNU Jatim KH. Abdul Hakim Mahfudz kepada Khofifah dalam acara Tasyakuran dan Konsolidasi Organisasi dalam rangka Harlah NU ke-101 di Kantor PWNU Jatim, tepat sehari usai purna tugas sebagai Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, pada Selasa (13/2/24).

Usai menerima penghargaan ini, Khofifah menyampaikan terimakasih dan apresiasinya. Menurutnya, penghargaan ini menjadi penguat bahwa nilai-nilai kemanusiaan harus terus dijaga dan dilindungi, terutama oleh organisasi besar seperti Nahdlatul Ulama (NU). 

NU Punya Kekuatan Lindungan Kemanusiaan

Menurut Tokoh Nahdliyin Inspiratif versi Forkom Jurnalis Nahdliyin itu, NU memiliki kekuatan luar biasa melalui jejaring yang dimiliki untuk bisa memberikan perlindungan kemanusiaan, khususnya untuk memperjuangkan bagi penguatan bagi pihak-pihak stateless atau tidak memiliki kewarganegaraan. Salah satunya kelompok etnis Rohingya yang saat ini mengalami penolakan di banyak negara.

"Moderasi dan toleransi dunia saat ini butuh role model. Sebagai contoh kaum Sunni seperti etnis Rohingya. Mereka stateless, tidak punya kewarganegaraan karena terdesak  dari negaranya  dan saat ini mendapat penolakan di sejumlah negara. Saya pernah ketemu mereka dan banyak yang hafidz hafidzah (hafal Al Qur'an). Mereka dari kaum Sunni, santun dan perilakunya baik," kata Khofifah.

"Artinya kekuatan Sunni dunia kalau mau bilang komandan tertingginya yang memiliki kekuatan besar  ya NU. Penguatan NU untuk bisa membangun jejaring salah satunya dengan PBB dalam hal ini UNHCR. Kekuatan besar NU adalah payung dari sangat banyak kelompok Islam moderat. Jikalau ini bisa jadi plan of action dalam Harlah ke-101, maka akan jadi bagian penguatan NU yang lebih signifikan dan terukur secara internasional," imbuhnya.

Editor : Ali Masduki

Follow Berita iNews Surabaya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut