Pada acara ini, BP2MI juga akan memperkenalkan modul Orientasi Pra-Pemberangkatan yang dikembangkan oleh IOM dan Organisasi Buruh Internasional (ILO) dengan dukungan dari Consumer Goods Forum (CGF).
Modul ini dikembangkan untuk memberikan informasi kepada pekerja migran mengenai hak-hak mereka, kondisi kerja dan kehidupan di luar negeri, serta akses terhadap dukungan dan mekanisme pengaduan jika diperlukan. Modul ini dirancang khusus untuk pekerja migran yang ingin bermigrasi ke Malaysia khusus untuk bekerja di sektor kelapa sawit.
Acara perayaan tahun ini juga dihadiri oleh Wakil Presiden Indonesia, Ma’ruf Amin. Ia menyoroti pentingnya proses pra-keberangkatan.
“Merupakan kewajiban pemerintah untuk membekali pekerja migran dengan keterampilan teknis dan bahasa, sehingga mereka dapat mengambil banyak peluang pekerjaan di luar negeri," katanya.
Menurutnya, orientasi pra-keberangkatan penting tidak hanya untuk mempersiapkan pekerja terampil, namun juga untuk mencegah mereka menjadi korban perdagangan orang.
"Pada kesempatan ini, saya mengajak seluruh pemangku kepentingan terkait untuk bersama-sama memerangi perdagangan orang dan meningkatkan perlindungan dan pelayanan terhadap Pekerja Migran Indonesia," tegasnya.
Pada Hari Migran Internasional ini, IOM fokus untuk mempromosikan kekuatan migrasi sebagai salah satu solusi terhadap tantangan global, termasuk memberikan peluang ekonomi yang lebih baik bagi masyarakat.
Editor : Ali Masduki