SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Thomas Lembong menuturkan bahwa investasi padat modal bukan solusi tepat untuk mengurangi angka pengangguran di Indonesia.
Sejauh ini, lanjutnya, semua investasi di Indonesia targetnya hanya ke industri berat atau industri padat modal, seperti industri nikel, otomotif, dan industri batrei.
Dia menilai, investasi yang selama ini dibanggakan terbukti gagal. Untuk itu harus ada perubahan arah kebijakan investasi.
"Kenyataannya ekonomi Indonesia gak naik 7 persen. Lapangan kerja tidak naik dan penghasilan tidak membaik. Yang terjadi malah harga pangan naik 20 persen tahun ini. Biaya hidup naik semua," tuturnya dalam acara Locker Room Timnas Vol.4 di Surabaya, Senin (08/1/2024).
Co-Captain Timnas Amin ini menyebut, investasi yang tepat dan bisa menjadi solusi di tengah bonus demografi adalah investasi padat karya seperti perdagangan, pariwisata dan industri jasa keuangan.
"Kita harus geser fokus ke SDM, yakni kesehatan, pendidikan dan kelembagaan," tegasnya.
Thomas optimis dengan adanya pergeseran fokus kebijakan dari investasi padat modal ke sektor padat karya yang di dalamnya termasuk pabrik atau industri jasa, maka lapangan kerja akan terbuka lebar. Hal itu juga merupakan solusi yang bisa menjawab persoalan di tengah bonus demografi.
"Apalagi di Surabaya. Kota besar seperti ini adalah sentra-sentra untuk jasa. Seperti jasa pendidikan dan jasa kesehatan merupakan peluang emas dan investasi masa depan kita," terangnya.
Perlu diketahui, Locker Room TIMNAS AMIN Vol.4 Surabaya ini merupakan program diskusi publik yang mengundang Co-Captain untuk berdiskusi di ruang publik tentang informasi A1. Layaknya permainan sepakbola, program Locker Room Timnas membahas aspirasi dan analisis strategi yang belum tentu terlihat di lapangan pertandingan.
Editor : Ali Masduki