Wali Kota Eri menegaskan, jangan sampai kontrak kinerja ini dijadikan beban pikiran oleh jajarannya di Pemkot Surabaya. Dia menekankan, bila ingin kontrak kinerja itu tercapai, maka setiap dinas, bidang, kecamatan, kelurahan hingga puskesmas harus mengedepankan rasa kekeluargaan dalam bertugas.
“Mulai hari ini, tidak ada lagi teman-teman itu bekerja sendiri, kita punya kekuatan kekeluargaan yang besar ini. Saya yakin, teman-teman yang hari ini tanda tangan kontrak kinerja dengan saya, maka tidak ada yang tidak mungkin di bumi ini,” tegasnya.
Usai penandatangan kontrak kinerja, ia mengungkapkan, bocoran poin-poin yang tercantum di dalam kontrak kinerja tahun ini. Diantaranya adalah, mulai soal parkir, tidak ada lagi kampung di Surabaya yang gelap, hingga penurunan titik banjir.
Dirinya mengingatkan, jangan sampai ada jajarannya di pemkot merasa bisa bekerja sendiri dan merasa paling hebat diantara lainnya. Selain itu, dia juga meminta kepada jajarannya untuk berani dalam menegakkan kebenaran ketika bertugas.
Dia mencontohkan kepada seluruh jajarannya. Saat ini, ada sosok orang yang layak ditiru keberaniannya, yaitu Kepala UPTD Parkir Tepi Jalan Umum, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Jeane Mariane Taroreh. Jeane diakui olehnya berani dalam menegakkan parkir liar untuk kepentingan umat.
“Bu Jeane ini harus dijadikan contoh, bahkan kadisnya pun bisa menjadikan contoh anak buahnya, saya pun juga bisa mencontoh anak buahnya. Siapapun yang melakukan kebaikan untuk kepentingan umat di Surabaya, harus menjadi contoh kita semuanya,” tuturnya.
Wali Kota Surabaya yang akrab disapa Cak Eri Cahyadi itu berharap kepada jajarannya, bisa menjalankan tugas untuk kebaikan dan kepentingan masyarakat di Kota Pahlawan. “Selagi melihat ketidak benaran di depan mata kita, maka jangan pernah surut melangkah. Jalani saja, karena masyarakat Surabaya akan bersama kita,” harapnya.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Kota (Bappeko) Surabaya ini juga tak segan meminta kepada para awak media untuk turut serta memantau kinerja jajarannya di pemkot. Dengan begitu, maka masyarakat akan tahun kinerja dari setiap PD, kecamatan, hingga kelurahan.
“Ayo teman-teman (media) nanti bisa dilihat kontrak kinerjanya, nyuwun tolong (minta tolong) ya, tampilkan semuanya,” imbuhnya.
Jika kontrak kinerja jajarannya di pemkot tercapai secara keseluruhan, maka ia tak segan akan menaikkan jabatan ke yang lebih tinggi. Penilaiannya, yakni menggunakan poin melalui Sistem Merit.
“Ketika mendapatkan poin maka nilai meritnya bertambah, ketika nilai merit bertambah, maka bisa menyalip. Staf bisa nyalip kabid, kabid bisa nyalip kepala dinas. Ketika tersalip kepala dinasnya, maka akan tergantikan oleh kabidnya, asyik kan,” tandasnya.
Editor : Arif Ardliyanto