SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, "Coffee Morning" digelar oleh Komisi Informasi (KI) Jatim, Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Jatim, dan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jatim. Pertemuan ini menjadi momen penting untuk mensukseskan pemilu 2024.
Lebih dari 204 juta pemilih di seluruh Indonesia, dengan 31.402.838 pemilih di Provinsi Jatim, menandai hajatan demokrasi terbesar bangsa pada 14 Februari mendatang. Komitmen bersama dari tiga lembaga negara tersebut untuk menjamin suksesnya Pemilu 2024 menjadi sorotan utama.
Ketua KI Jatim, Edi Purwanto, menegaskan pentingnya aksesibilitas informasi terkait penyelenggaraan Pemilu. Dari data pemilih hingga hasil perhitungan suara, prinsip efisiensi, mudah, dan murah menjadi fokus untuk memastikan transparansi dan partisipasi masyarakat.
"Masyarakat diundang untuk bersama-sama mengawal implementasi keterbukaan informasi publik, sejalan dengan regulasi yang telah ditetapkan," ungkap Edi Purwanto.
Dalam dialog yang melibatkan tiga lembaga tersebut, penguatan kelembagaan, kolaborasi optimal, dan peningkatan layanan juga menjadi pembahasan utama.
Sebagai bagian dari persiapan menyeluruh, keterlibatan masyarakat dalam mengawal proses Pemilu diharapkan dapat memberikan kontribusi positif untuk menjaga integritas dan kredibilitas demokrasi di Indonesia.
Kepala Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Jatim Agus Muttaqin menyatakan, pihaknya menaruh harapan agar dalam penyelenggaraan Pemilu agar terbebas dari maladministrasi, penyalahgunaan wewenang, diskriminasi, dan pengabaian prosedur layanan publik.
"Tentu kami berharap, layanan publik tidak sampai terganggu, tidak diskriminatif, badan publik senantiasa memegang prinsip sesuai standar pelayanan dan mengedepankan profesionalitas,'' tegas alumnus Universitas Jember itu.
Dialog Tiga Lembaga untuk Sukseskan Proses Demokrasi. Foto iNewsSurabaya/ist
Sementara itu, Ketua KPID Jatim Imanuel Yosua Tjiptosoewarno. menyatakan, selama ini pihaknya terus menekankan agar pemberitaan atau konten Pemilu di media penyiaran (TV dan radio) berimbang, akurat, dan tidak melanggar prinsip-prinsip demokrasi.
"Jangan sampai ada penggunaan media penyiaran untuk kampanye hitam, ujaran kebencian, dan berita bohong terkait Pemilu,'' katanya didampingi Ahmad Afif Amrullah, komisioner KPID Jatim.
Di akhir pertemuan, tiga lembaga tersebut siap untuk berkomitmen dengan saling berkolaborasi dalam memberikan layanan optimal kepada masyarakat Jatim sesuai tupoksi masing-masing. Tentu tetap berseiring jalan dengan visi-misi Pemprov Jatim.
"Coffee morning seperti ini, insya Allah akan terus dilakukan secara reguler," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto