Sementara itu, Direktur Utama bankjatim Busrul Iman menjelaskan, di tengah dinamisnya kondisi perekonomian nasional dan regional, bankjatim mampu membukukan kinerja keuangan di Tahun Buku 2023 dengan sangat baik.
Total asetnya mencapai Rp 103,85 Triliun atau tumbuh 0,80% dibandingkan tahun sebelumnya (YoY) dan laba bersih tahun 2023 tercatat Rp 1,47 triliun.
”Ekspansi kredit yang kami berikan berada di angka Rp 54,76 triliun atau naik 18,54% (YoY). Angka penyaluran kredit tersebut tumbuh diatas rata-rata pertumbuhan kredit nasional yang hanya sebesar 10,3%,” tegasnya.
Adapun komposisi penyaluran kredit bankjatim yaitu kredit konsumtif sebesar Rp 31,2 triliun atau meningkat 8,91% (YoY) dan kredit produktif sebesar Rp 23,5 triliun atau tumbuh eksponensial 34,28% (YoY). Hasil tersebut sangat signifikan terhadap pertumbuhan kredit, utamanya dalam hal ini adalah kredit produktif.
Kondisi ini merupakan kesuksesan bankjatim dalam melakukan implementasi strategi segmentasi, modernisasi bisnis model, penentuan target dan monitoring yang terukur, serta pola shifting terhadap tenaga Account Officer.
Disisi lain, kredit konsumtif sebagai captive market bankjatim, juga masih memiliki potensi melalui momen seperti Penerimaan ASN baru, kenaikan gaji berkala ASN, penerimaan sekolah, liburan, dan lainnya.
Lebih lanjut, penyaluran kredit produktif Perseroan yang ditinjau dari segi ekonomi dikelompokkan menjadi beberapa kategori. Diantaranya yaitu perdagangan besar dan eceran sebesar Rp 7,15 triliun, konstruksi sebesar Rp 3,79 triliun, industri pengolahan sebesar Rp 3,10 triliun, pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar Rp 2,55 triliun, perantara keuangan Rp 2 triliun; jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya Rp 1,8 triliun; penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Rp 429 miliar serta lain-lain Rp 1,1 triliun.
”Hal ini sesuai dengan misi bankjatim yaitu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Timur melalui penyaluran kredit kepada usaha produktif yang berkelanjutan dan memberikan multiplier effect,” imbuh Busrul.
Sepanjang tahun 2023, bankjatim juga senantiasa beradaptasi dengan kondisi perkembangan yang ada. Salah satunya melalui layanan berbasis digitalisasi yang telah terimplementasikan di seluruh ekosistem bankjatim. Tentu saja hal ini mampu menjadi kekuatan perseroan yang merupakan mitra strategis bagi Pemerintah Daerah di Jawa Timur, UMKM, serta masyarakat.
”Secara umum, layanan digital bankjatim JConnect mengalami pertumbuhan yang baik di jumlah user, frekuensi transaksi, maupun nominal transaksi. JConnect Mobile sebagai aplikasi dengan user terbesar terus mengalami perkembangan fitur yang akan semakin memudahkan nasabah dalam bertransaksi keuangan secara digital,” kata Busrul.
Sepanjang 2023, pengguna JConnect Mobile sukses mencapai 641.266 user atau tumbuh 29% (YoY). Lalu untuk nominal transaksinya berada di angka Rp 42 triliun, naik 45% (YoY).
Selanjutnya, user JConnect IB Corporate berada di angka 8.319 atau naik 31% (YoY) dengan nominal transaksi sebesar Rp 11,7 triliun. Tidak hanya itu saja, jumlah Agen Jatim sepanjang 2023 juga tumbuh 76 persen (YoY) menjadi 8.066 dengan jumlah transaksinya Rp 92,3 miliar.
Sementara itu, untuk tahun 2024 ini, bankjatim sudah berencana akan meluncurkan New JConnect Mobile. Progressnya sekarang masih dalam pengurusan perizinan OJK. Di dalam New JConnect Mobile itu nantinya akan ada total 94 fitur. Dengan rincian, 36 fitur baru dan 58 fitur existing.
Tidak berhenti di situ saja, bankjatim masih terus berinovasi guna mendukung digitalisasi keuangan pemerintah daerah. Salah satunya, Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) yang akan memudahkan nasabah dalam melakukan interaksi keuangan dengan layanan pemerintah daerah secara digital.
Selain itu, perseroan juga telah melakukan penyeragaman serta integrasi sistem keuangan belanja daerah melalui Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) di seluruh area Jawa Timur dan telah mengintegrasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) di 595 Desa.
“Pada intinya, perseroan sebagai mitra strategis pemerintah daerah, senantiasa terus bersinergi serta menyelaraskan program Provinsi Jawa Timur dengan bisnis dan operasional perseroan, sebagai Nawa Bhakti Satya,” imbuh Busrul.
Pada tahun 2023, bankjatim juga telah mengalokasikan dana Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar Rp 17,4 miliar yang terbagi pada sektor pendidikan, kesehatan, kebudayaan, dan sosial.
Melalui CSR, emiten dengan kode BJTM ini berharap bisa ikut andil dalam upaya mendorong kemajuan, memberdayakan dan menciptakan kemandirian masyarakat, serta meningkatkan ekonomi setempat.
Editor : Ali Masduki