get app
inews
Aa Read Next : Soal Nasib Foto Jurnalistik di Era Digital, Ini Kata Ketua Dewan Pres Ninik Rahayu

33 Tahun Kuliah Trisnadi Akhirnya Jadi Sarjana, Skripsinya Bikin Geleng-Geleng

Kamis, 08 Februari 2024 | 13:05 WIB
header img
Trinadi Marjan ketika menjalani ujian skripsi di Stikosa AWS Surabaya. Foto: IG@stikosaaws

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - 33 tahun kuliah, Trisnadi Marjan akhirnya jadi Sarjana. Skripsinya bikin geleng-geleng. Kabar kelulusan Trisnasi ini tentu membuat sebagian besar jurnalis tanah air kaget, lantaran tidak menyangka ternyata jurnalis foto senior tersebut selama ini belum menyandang gelar Sarjana.

Padahal, selama ini karya-karya foto Trisnadi sering mengantarkan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi lulus kuliah. Bahkan karya fotonya pernah dijadikan rujukan program doktor oleh salah satu fotografer ternama di Indonesia.

Kabar lulusnya Trisnadi ini dibagikan oleh Stikosa AWS lewat video singkat di akun resmi Intagram @stikosaaws. Dalam video yang dibagikan, tampak Trisnadi menjalani ujian skripsi di salah satu ruang kelas di Stikosa AWS pada Rabu (07/2).

"Perdana nih mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi Stikosa-Aws ujian skripsi menggunakan tugas akhir karya. Selamat kepada kak Trisnadi yang telah menyelesaikan sidang hari ini!" tulisnya

"Buat temen-temen lainnya yang belum sidang, semangat ya!" lanjutnya.

Tidak main-main, Stikosa AWS mendatangkan penguji yang sangat kompeten. Di antaranya jurnalis foto senior sekaligus Majelis Etik PFI Surabaya Becky Subeki, Kepala Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara Biro Jawa Timur kepada Rachmat Hidayat, dan Pakar Komunikasi Politik Universitas Airlangga (Unair) Suko Widodo.

Yang bikin geleng-geleng, Trisnadi menghadirkan skripsi yang tidak biasa. Ia mendobrak tatanan skripsi konvesional dengan menawarkan skripsi berupa tugas akhir fotografi berjudul "Gunung Berapi di Pulau Jawa". Buku foto setebal 100 halaman tersebut membingkai dampak erupsi dengan apik. 

Kecekatan dan kejelian Trisnadi dalam menangkap momen dramatis disajikan secara monumental dalam skripsinya. Ada tiga peristiwa bencana alam bersejarah yang dirangkai. Yakni meletusnya Gurung Merapi, Gunung Kelud dan Gunung Semeru.

"Buku ini menjadi catatan jejak saya ketika mengabadikan peristiwa meletusnya Gurung Merapi, Gunung Kelud dan Gunung Semeru," kata dia. 

Lantas apa yang membuat mantan Lurah Kureksari, Sidoarjo ini jadi mahasiswa abadi? Romo, begitu akrab dipanggil mengungkapkan bahwa ia sebenarnya sudah ingin menyelesaikan kuliah sejak lama. Namun karena tuntutan pekerjaan, Romo terpaksa menundanya. 

"Saya berulang kali daftar ulang. Mungkin sudah tiga kali. Tapi setiap mau kuliah kok ya selalu ada kejadian besar," katanya melalui pesang singkat kepada iNewsSurabaya, Kamis (08/2/2024).

Peraih penghargaan Foto Jurnalistik Terbaik Anugerah Pewarta Foto Indonesia (PFI) 2009 ini mengaku bersyukur di kampusnya ada program khusus, sehingga para profesional bisa menyelesaikan studi dengan mulus dan tidak membatasi model skripsi.

Editor : Ali Masduki

Follow Berita iNews Surabaya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut