Karena tidak berhasil menjumpai agen minyak goreng, ia mencoba menghubungi pabriknya langsung. Lagi-lagi usahanya gagal. Padahal, kata dia, jika tidak ada minyak goreng maka tidak bisa memproduksi kerupuk.
Disisi lain, banyak para pedagang kerupuk yang menggantungkan hidup dari pabriknya Lasimin.
"Tadi aku hubungi pabrik minyak, katanya tidak open order hingga 2 minggu kedepan," terangnya.
Berdasarkan informasi yang didapat, masyarakat pada mempertanyakan mengapa sulit cari minyak goreng. Padahal banyak minyak goreng di Indonesia yang diekspor.
Terpisah, salah satu pengusaha minyak goreng di Rungkut Surabaya, M. Saroni, mengaku terpaksa menutup sementara usaha minyak gorengnya. Ia mengatakan, saat ini tidak mendapat suplay minyak goreng dari produsen dengan harga normal. Bahkan, sebanyak 25 pegawainya juga terpaksa dirumahkan.
Editor : Ali Masduki