get app
inews
Aa Read Next : All New Citroën C3 Aircross Luncurkan SUV 7-Seater Terbaru, Solusi Cerdas untuk Keluarga Indonesia

Terkuak! Skandal Suara Menggila di Pemilu Jatim, Muncul Dugaan Kecurangan Sistemik

Minggu, 18 Februari 2024 | 09:35 WIB
header img
Dugaan Skandal Suara Menggila di Pemilu Jatim. Foto iNewsSurabaya/ist

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Sebuah temuan mengejutkan mengenai potensi kecurangan sistemik dalam Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengguncang Jawa Timur. Ditemukan bahwa jumlah pemilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) tertentu, seperti TPS 001 di Nglaban, Loceret, Nganjuk, yang tercatat lebih dari 11 ribu pemilih, menimbulkan kecurigaan. 

Yang lebih mengejutkan lagi, temuan serupa juga muncul di ratusan TPS lain di Jawa Timur dengan pola input data yang seragam.

Kasus ini diungkapkan oleh Sekretaris MPW Pemuda Pancasila Jatim, Diah Agus Muslim, dalam konteks Pemilu DPD RI dapil Jatim, pada sebuah konferensi pers pada Sabtu (17/2/2024) di Kantor MPW PP Jatim.

Tim PP Jatim menyimpulkan bahwa dalam kasus Sirekap ini, terdapat kecenderungan bahwa perolehan suara calon anggota DPD RI, Agus Raharjo, telah digelembungkan secara signifikan. Dalam sebagian besar kasus yang ditemukan, suara yang semula hanya puluhan berubah menjadi ratusan di setiap TPS yang terkena kasus tersebut.

Dampaknya pun terasa signifikan, di mana hasil perolehan suara Agus Raharjo yang tercatat di website Sirekap KPU melesat tinggi, bahkan berhasil mengungguli calon petahana (incumbent). Hingga pukul 12.00 pada Sabtu (17/2/2024), suara mantan Ketua KPK tersebut telah mencapai lebih dari 1,2 juta.

"Saya yakin jika Pak Agus Raharjo mengetahui bahwa angka perolehan suaranya yang tinggi adalah hasil dari penggelembungan di dalam website Sirekap, pasti beliau juga akan protes. Karena saya percaya Pak Agus Raharjo masih memiliki integritas dan tidak akan menikmati hasil dari korupsi suara," ungkap Agus Muslim.

Kesalahan dalam Sirekap, menurut Agus Muslim, secara langsung maupun tidak langsung merugikan Ketua MPW PP Jatim AA LaNyalla Mahmud Mattalitti yang juga berkompetisi sebagai calon anggota DPD RI.

"Makanya kami terpanggil untuk meluruskan hal ini. Bukan semata karena Ketua kami dirugikan, tetapi supaya hasil Pemilu terlegitimasi dan semua calon dalam hal ini DPD RI mendapatkan suara yang benar dan adil," katanya.

Rohmat Amrulloh, koordinator tim IT MPW PP Jatim mencontohkan beberapa temuan penggelembungan suara tersebut. Misalnya di TPS 008 Desa Perning, Kecamatan Jatikalen, Kabupaten Nganjuk, di mana suara dari C1 sebanyak 123 sedangkan yang diunggah di Sirekap berjumlah 3.135 suara. 

Anehnya, calon anggota DPD Agus Raharjo memperoleh suara fantastis, sejumlah 847 suara, sebagaimana tertuang dalam website Sirekap. Padahal, berdasar form C1 yang juga diunggah di Sirekap, calon tersebut hanya memperoleh  13 suara.

Hal sama terjadi di TPS 30, Kelurahan Pandanwangi, Kec. Blimbing, Kabupaten Malang. Total suara untuk pemilihan anggota DPD sebanyak 223 berdasarkan form C hasil, namun angkanya menjadi 4.872 di website Sirekap. 

Sementara, ada 3 calon anggota DPD RI yang memiliki suara di atas 800. Agus Raharjo mendapat  829 suara berdasarkan website Sirekap. Padahal, berdasarkan bukti C1 yang juga diunggah di website Sirekap, hanya 29 suara. Kemudian calon anggota DPD RI Kondang Kusumaning Ayu mendapatkan suara 834, padahal di C1  hanya 34 suara. Sedangkan Catur Rudi Utanto memperoleh 882 suara berdasar Sirekap, yang aslinya di form C1 3 suara.

"Itu hanya sebagian kecil. Kami siap menunjukkan data keseluruhan temuan terkait dugaan penggelembungan tersebut," tutur pria yang akrab disapa Amrul itu.

Ketua Harian MPW Pemudan Pancasila Jatim Adik Dwi Putranto menambahkan, pernyataan Ketua KPU bahwa hal itu murni kesalahan baca sistem terhadap angka di form C hasil juga mengundang tanya. Sebab, kalau kesalahan sistem mengapa hanya terjadi pada calon tertentu yang digelembungkan? 

“Dari temuan tim PP, seperti ada pola. Sehingga dari 13 calon anggota DPD RI dari Jatim, nama-nama tertentu yang digelembungkan suaranya. Ini bukan murni kesalahan sistem. Tetapi mungkin ada program atau peretasan. Karena itu kami minta segera hapus semua suara palsu itu. Perbaiki sistem, baru lanjutkan tahapan,” tandasnya. 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut