SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Guru memegang peranan sentral dalam memastikan mutu pendidikan, terutama bagi guru produktif di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Tugas mereka tak hanya mencetak lulusan yang siap terjun ke dunia kerja, tetapi juga membentuk karakter yang tangguh serta mampu bersaing di panggung global.
Dalam upaya memperkuat peran guru SMK, Dinas Pendidikan Jawa Timur melalui bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) menggelar program Peningkatan Kompetensi Guru Produktif. Acara ini, berlangsung dari 4 hingga 7 Maret 2024, diikuti oleh 100 guru produktif SMK.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menekankan bahwa kunci keberhasilan seorang guru terletak pada sertifikasi kompetensi. Terlebih lagi, tantangan yang dihadapi oleh guru produktif di era digital semakin kompleks, dengan perubahan yang begitu cepat.
"Para guru dihadapkan pada berbagai tantangan, mulai dari integrasi teknologi dalam pembelajaran, hingga penguasaan bahasa asing serta ketrampilan enterpreneurship dan kebudayaan. Oleh karena itu, mereka harus mampu merespons tantangan ini dengan cepat dan tepat," ujar Aries saat memberikan arahan pada acara tersebut.
Menurut Aries, seorang guru produktif yang profesional tak hanya ditandai oleh sertifikat pendidik dan sertifikat kompetensi semata. Mereka juga harus mampu menunjukkan kinerja yang profesional, yang mampu mengubah metode pembelajaran dari yang konvensional menjadi proses yang dinamis dan memberdayakan bagi siswa.
"Langkah-langkah konkret dan strategis dibutuhkan bagi SMK guna menghasilkan lulusan yang kompeten dan bersertifikat, dengan fokus pada pembelajaran yang mendorong kemandirian. Hal ini penting agar lulusan tidak sekadar mencari pekerjaan, tetapi juga menciptakan peluang kerja," tandas Aries.
Saat ini, lanjut Aries pemerintah telah menjalankan program Kurikulum Merdeka bagi setiap satuan pendidikan. Kurikulum tersebut, menurutnya sangat identik dengan pembelajaran yang berpihak pada siswa atau yang dikenal dengan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran tersebut, imbuh dia, dapat membantu membangun kemampuan adaptif dan interpersonal dalam dunia kerja serta membangun kemampuan berkomunikasi secara efektif.
"Karena itu gunakan kesempatan ini untuk memperkuat jaringan kerjasama dan kolaborasi antar guru sehingga kita dapat belajar satu sama lain dan berkembang sebagai profesional pendidikan. Utamanya bagi guru produktif yang belum mempunyai sertifikasi kompetensi. Kami memberikan peluang dan kesempatan seluas-luasnya bagi mereka untuk meningkatkan kompetensinya melalui kerjasama DUDI untuk mendapatkan sertifikat kompetensi," tandas dia.
Dalam kegiatan ini, para peserta akan mendapat materi terkait Analisis CP Integrasi SKKNI, Model Pembelajaran Berbasis Projek Otomotif, Penyusunan Modul Ajar PJBL Otomotif, Pemetaan Skema Sertifikasi Kompetensi, dan Kebijakan Perindustrian dalam Meningkatkan Kerjasama Pendidikan Vokasi dan Industri serta Peningkatan kerjasama Industri dengan Guru Vokasi di Jawa Timur.
Materi-materi tersebut disampaikan oleh para narasumber dari BB PPMPV BOE MALANG, KADIN, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Jatim dan Indonesia Learning Centre (ILC).
Editor : Arif Ardliyanto