SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Universitas Terbuka Surabaya atau UT Surabaya punya mahasiswa Napi (Narapidana). Total ada 20 napi yang aktif kuliah di UT Surabaya.
Direktur UT Surabaya, Suparti, mengatakan napi tersebut merupakan warga binaan Lapas Madiun yang mendapatkan beasiswa dari pemerintah kota Madiun. Seluruh mahasiswa ini menempuh program S1 Agribisnis UT Surabaya.
"Alhamdulillah semester 1 kemarin nilainya bagus-bagus, jadi mereka di dalam lapas itu belajar," ungkapnya usai mempimpin prosesi wisuda UT Surabaya periode 1 tahun akademik 2023/2024 di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (07/3/2024). Wisuda ini diikuti sebanyak 1.572 dari total 2.018 lulusan yang mengikuti yudisium.
Suparti menjelaskan, proses kuliah di Lapas Madiun dilaksanakan secara daring. Masing-masing napi dibekali 1 unit laptop oleh Pemkot Madiun.
"Ketika pembelajaran baru dipakai. Jadi gak bebas," tegasnya.
Dipilihnya program S1 Agribisnis bagi napi, lanjut Suparti, karena saat ini Walikota Madiun tengah menyiapkan
perkebunan kelapa kopyor.
"Diharapkan 20 warga binaan itu nanti saat keluar dari LP bisa bekerja di perkebunan," ujarnya.
Ia mengatakan, UT Surabaya merupakan kampus yang fleksibel. Mahasiswa bisa memilih kuliah secara online ataupun offline.
Selain itu, di UT Surabaya tidak ada DO. Jika mahasiswa tidak punya uang untuk bayar SPP bisa off dulu dan lanjut semester depannya.
Namun jika masuk smester 5 mahasiswa tidak aktif, maka datanya di non aktifkan. Seandainya mahasiswa mau lanjut kuliah lagi bisa langsung lapor dan bisa aktif kuliah.
"UT Surabaya gak ada DO. Jika mahasiswa gak bisa kuliah gak perlu ngurus cuti kuliah. Gak registrasi berarti cuti," ungkap Suparti. Sejauh ini, UT Surabaya memiliki total mahasiswa aktif sebanyak 31 ribu orang.
Editor : Ali Masduki