GRESIK, iNewsSurabaya.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, mengonfirmasi bahwa pemerintah telah mengalokasikan bantuan dana untuk rumah-rumah yang rusak akibat gempa. Dana tersebut untuk kebutuhan rumah yang terimbas gempa.
Sesuai data, dana sebesar Rp15 juta tersedia untuk rumah yang rusak ringan, Rp30 juta untuk rusak sedang, dan Rp60 juta untuk rusak berat. "Kriteria untuk setiap kategori kerusakan rumah telah ditetapkan," katanya.
Sementara itu, fokus saat ini adalah memenuhi kebutuhan logistik, terutama air minum, bagi warga terdampak. Namun, Suharyanto menegaskan bahwa tahap rehabilitasi dan rekonstruksi akan segera dimulai setelah tidak ada gempa susulan lagi.
Selain itu, Suharyanto mengimbau masyarakat untuk tidak mempercayai berita hoaks terkait bencana, karena hal itu dapat menyebabkan kepanikan yang hanya akan mengganggu psikologi warga. Menurut BMKG, gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, menambahkan bahwa penanggulangan bencana telah dilakukan secara maksimal oleh pemerintah pusat dan provinsi. Logistik seperti dapur umum, tenaga Tagana, dan personel kesehatan telah disiapkan.
"Bantuan trauma healing akan disediakan bagi masyarakat di Pulau Bawean, dengan kedatangan tenaga psikolog dalam waktu dekat," ujarnya.
Dampak kerusakan akibat gempa di Laut Jawa telah meluas ke 7 daerah di Jawa Timur, termasuk Gresik, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Kota Surabaya, Sidoarjo, dan Pamekasan. Total bangunan rusak mencapai 4.865 unit, dengan sekitar 15.731 jiwa menjadi pengungsi.
Editor : Arif Ardliyanto