MOJOKERTO, iNewsSurabaya.id - Sebuah insiden dramatis terjadi di Jalan Raya Desa Gunungsari, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, saat Bus Trans Jatim trayek Mojokerto-Gresik terguling pada Kamis (28/3/2024) siang. Meski kejadian itu mengejutkan, berita baiknya adalah semua penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat melalui lubang atap atau ventilasi bus.
Kondisi penumpang ada beberapa luka lecet, namun tidak ada yang terlalu parah. Setelah evakuasi, para penumpang segera dioperasikan ke bus Trans Jatim lainnya untuk melanjutkan perjalanan mereka.
Peristiwa tersebut dipicu ketika sopir bus mendadak harus menghindari kendaraan lain yang melintas, menyebabkan bus terguling.
Beruntung, semua penumpang selamat akibat insiden tersebut. Mereka berhasil dievakuasi keluar melalui lubang atap atau ventilasi bus. Meski ada yang dikabarkan luka lecet, namun hal itu dianggap tak terlalu parah. Setelah sempat dievakuasi, para penumpang lantas dioper ke bus trans jatim yang lain agar bisa sampai ke tujuannya.
Awalnya, bus nopol W 7034 UQ ini melaju dari Terminal Balongpanggang, Gresik menuju Terminal Kertajaya Kota Mojokerto. Melansir akun instagram @updatemojokerto, bus yang mengangkut 7 penumpang ini terguling disebabkan sopir bus mendadak menghindari mobil pick up dan motor yang melaju dari arah selatan. Karena jarak yang cukup berdekatan hingga akhirnya bus terguling.
Sementara itu, Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono memastikan Pemprov Jatim akan melakukan investigasi dan evaluasi. Dia menegaskan, Pemprov Jatim akan bertanggung jawab penuh atas insiden tersebut. Semua biaya perawatan untuk korban luka-luka akan ditanggung Pemprov.
"Akan didalami ya, apa faktor penyebab dari kecelakaan itu pasti Pak Kadishub Jatim (Nyono) akan bertanggung jawab. Korban luka ada asuransi. Kalau tidak kami tegaskan akan kami cover transportasi publik dari provinsi," ujar Adhy usai gelaran Nuzulul Quran di Masjid Islamic Center Surabaya, Kamis (28/3/2024) malam.
Pihaknya akan menyelidiki secara mendalam penyebab kecelakaan tersebut. Apakah faktor kendaraannya, supirnya, atau faktor lain. Jika ada kelalaian sopir, maka akan ada sanksi. "Kita tidak bisa mentolerir kalau sopir itu kurang fit atau faktor lainnya atau kelalaian," terangnya.
Editor : Arif Ardliyanto