MOJOKERTO, iNews.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto melalui Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan Diskopukmperindag memfasilitasi pelaku usaha atau UMKM di Kota Mojokerto. Mereka dipermudah untuk mendapatkan minyak goreng dengan mudah dan harga normal.
Caranya Pemkot Mojokerto menghubungkan pihak distributor dengan pelaku UMKM langsung. Setiap pelaku usaha di sini diharuskan membeli minimal satu dus atau 18 liter. Dengan harga perliternya rata-rata Rp 13.500. Kemudahan pemesanan juga dipermudah. Dimana pemesanan sebelumnya dilakukan secara online atau bisa langsung datang ke kantor Diskopukmperindag Pemkot Mojokerto.
Kepala Diskopukmperindag Kota Mojokerto Ani Wijaya mengatakan untuk pembelian minyak goreng ini pihaknya tak hanya membantu pelaku usaha saja, tapi juga masyarakat. "Sebelumnya kami sudah lima kali mengadakan operasi pasar dan menjual minyak goreng murah," ujarnya.
Sementara untuk program pembelian minimal 18 liter ini menurut dia untuk memudahkan pelaku usaha. Karena sementara ini di toko ada pembatasan maksimal pembelian dua liter.
"Kalau hanya untuk rumah tangga, minyak goreng dua liter bisa habis digunakan seminggu. Tapi ini kan buat pelaku usaha, mereka kebutuhannya tentu lebih banyak," ujarnya.
Menurut dia sejauh ini setiap minggunya ada sekitar 150 pelaku usaha di Kota Mojokerto yang memesan ke Diskopukm dan Perindag. "Bisa mengisi langsung lewat link yang ada atau pemesanan lewat WA," tegas dia.
Dengan ini berarti ada sekitar 2.500 liter minyak goreng yang didistribusikan ke pelaku usaha langsung di Kota Mojokerto. Sebab, setiap dusnya berisi 18 liter. Sementara untuk pemesanan online Diskopukm dan Perindag Kota Mojokerto menyediakan nomor hotline What's App di : 085314017219.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menambahkan agar masyarakat tak perlu Panic Buying untuk kebutuhan minyak goreng. Sebab, sejauh ini kata dia stok serta harga minyak goreng sudah mulai stabil dan juga tak sampai kosong di pasaran. "Setiap minggunya ada tim dari kami yang melakukan pemantauan langsung di lapangan," imbuh dia.
Editor : Arif Ardliyanto