Sementara itu dr Terawan Agus Putranto menyampaikan, layanan Imunoterapi Nusantara merupakan bidang keahlian yang relatif baru secara global.
Bahkan, di Indonesia, baru ada beberapa rumah sakit yang menyediakan layanan Imunoterapi Nusantara, yakni di Solo, Bali, Medan, Tangerang dan terbaru di Surabaya.
Secara teknis, imunoterapi memanfaatkan sel dendrik. Sel ini yang nantinya berperan sebagai sel pembawa antigen terkuat dari sumsum tulang belakang. Sel-sel tersebut juga bertanggung jawab atas respons kekebalan tubuh, menjaga sistem kekebalan tubuh manusia.
"Sel inilah yang kemudian dilatih di luar tubuh seseorang untuk menjadi sel pemicu imunitas pada penyakit tertentu, misalnya kanker," katanya.
Ia juga berharap hadirnya layanan imunoterapi mampu menjadi katalisator dalam pengembangan keilmuan kesehatan, khususnya berkaitan dengan penelitian terkait kanker.
"Ini juga bisa menjadi ajang riset berkaitan dengan kanker. Karena pelayanan kesehatan tanpa didukung dengan kekuatan riset tidak akan ada kemajuan" terangnya.
Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto menyampaikan, hadirnya imunoterapi nusantara by Terawan diharapkan dapat mengurangi jumlah masyarakat yang berobat ke luar negeri.
Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kata Imam, sekitar Rp180 triliun per tahun, jumlah anggaran yang dikeluarkan oleh masyarakat untuk berobat ke luar negeri.
"Jumlahnya mencapai 1 juta orang. Dan dari 1 juta orang itu, 15% berasal dari Surabaya. "Ya berobatnya ke Singapura, Malaysia, Jepang, Eropa dan Amerika," katanya.
"Jadi dengan adanya layanan ini, kita berharap bisa mengurangi itu. Sehingga mampu menambah devisa negara," imbuhnya.
Editor : Ali Masduki