Teroris merupakan musuh abadi internasional, tak semua aparat penegak hukum mampu menangkap bahkan membongkar persembunyian mereka. Namun ditangan Jenderal satu ini, gembong teroris yang menjadi maha guru di Asia berhasil ditaklukan.
Dia adalah Jenderal Polisi (Pur) Idham Azis, teman dekat Jenderal Polisi (Pur) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian yang sekarang menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri RI. Sepak terjang Idham Azis tak bisa diragukan, aksinya memberantas jaringan teroris merupakan kelebihannya.
Saat di Detasemen Khusus 88 Antiteror. Idham masuk dalam tim penyergap yang menewaskan gembong teroris Dr Azhari di Batu, Jawa Timur tahun 2005 silam. Bersama Tito, Irjen Petrus Reinhard Golose (Kapolda Bali), dan Rycko Amelza Dahniel (Gubernur Akademi Kepolisian), Idham pernah mendapat penghargaan dari Kapolri Jenderal Sutanto atas prestasinya menangani kasus bom Bali II.
Di Densus 88, Idham pernah dipercaya menjadi Kepala Subdetasemen Investigasi sebelum menjadi Wakil Kepala Datasemen Khusus 88 Antiteror Polri di mana Tito menjadi kepalanya. Ia juga sempat menjadi Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Mabes Polri, Idham kemudian dipercaya menjadi Kepala Kapolda Sulawesi Tengah pada 2014.
Saat itu Sulteng, khususnya Poso adalah daerah rawan di mana kelompok radikal Majelis Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso bercokol. Sejumlah pengikut Santoso ditangkap saat Idham bertugas di sana melalui Operasi Camar Maleo I hingga IV.
Editor : Arif Ardliyanto